Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,18% ke level 5.230,20 pada perdagangan Senin (7/9). Ini adalah penurunan IHSG dalam tiga hari perdagangan berturut-turut.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama memproyeksikan, IHSG berpeluang menguat terbatas pada perdagangan hari ini (8/9) selama tidak ada sentimen dari eksternal yang mempengaruhi pergerakan pasar secara signifikan. Okie memperkirakan, IHSG akan menguat terbatas dengan rentang 5.186-5.330.
Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi pun mengatakan pasar saham akan minim sentimen pada perdagangan Selasa (8/9). MNC Sekuritas memperkirakan IHSG cenderung akan menguat terbatas dengan menguji level resistance di 5.280–5.295, sementara untuk level support akan berada di level 5.188.
Jika IHSG tidak mampu menembus level support tersebut, maka peluang penguatan IHSG akan terbuka lebar. Namun, jika level support 5.188 berhasil tertembus, maka akan terjadi pelemahan dan IHSG akan bergerak menuju level 5.143.
Baca Juga: Rekor cadev tak kuat mengangkat IHSG hari ini, bagaimana dengan besok?
Pada perdagangan kemarin, IHSG tetap turun meski cadangan devisa (cadev) mencapai rekor tertinggi. Cadev Indonesia pada Agustus 2020 sebesar US$ 137,0 miliar atau naik US$ 1,9 miliar dari posisi akhir Juli 2020 yang sebesar US$ 135,1 miliar.
Aqil menilai, rilis data cadangan devisa tersebut sedikit berdampak. Setelah rilis cadev, pelemahan IHSG cenderung menipis. Dia menambahkan, investor perlu mencermati Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). “Jika IKK naik, maka akan membawa dampak positif bagi pasar, tapi tidak terlalu signifikan,” ujar Aqil kepada Kontan.co.id, Senin (7/9).
Sebagai gambaran, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi berangsur membaik pada periode Juli 2020. Menurut survei konsumen Bank Indonesia (BI), kenaikan tercermin dari IKK yang sebesar 86,2, meningkat dari 83,8 pada Juni 2020. Meski telah meningkat, keyakinan konsumen masih berada pada zona pesimistis atau indeks yang masih berada di bawah 100.
Baca Juga: IHSG turun 0,18% ke 5.230 pada Senin (7/9), asing melepas saham-saham bank
Sementara Okie menilai, investor perlu juga mencermati rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu kebijakan dari bank sentral negara-negara Eropa terhadap kebijakan moneternya juga menjadi sebuah sentimen yang dinantikan oleh pasar.
Selain itu, pelaku pasar akan menaruh fokus pada data penjualan ritel dan indeks kepercayaan konsumen. “Sebuah hal yang positif dari data tersebut tentu sangat diperlukan guna menjaga IHSG tetap berada pada tren bullish-nya,” ujar Okie kepada Kontan.co.id, Senin (7/9).
Selanjutnya: IHSG diproyeksikan menguat terbatas pada Selasa (8/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News