kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

IHSG Tertekan saat Bursa Saham Global Menghijau, Ini Penyebabnya


Jumat, 07 Februari 2025 / 14:30 WIB
IHSG Tertekan saat Bursa Saham Global Menghijau, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Suasana main hall Butsa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan 5,17% dalam perdagangan sepekan terakhir. IHSG tercatat sebagai indeks yang berada di zona merah di saat bursa global lainnya tengah menghijau. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan 5,17% dalam perdagangan sepekan terakhir. IHSG tercatat sebagai indeks yang berada di zona merah di saat bursa global lainnya tengah menghijau. 

Tengok saja, performa indeks saham utama Hongkong, yakni Hang Seng Index (HSI) menguat 4,41% dan indeks Shanghai Composite (SSEC) asal Shanghai naik 1,57% dalam sepekan. Sementara indeks saham asal Singapura, Straits Times naik tipis 0,16%.

Dari Amerika Serikat, pergerakan S&P 500, Nasdaq dan Dow Jones asal New York bergerak menguat dalam sepekan, masing-masing 0,71%, 0,84% dan 0,46%.

Baca Juga: IHSG Melorot 2,2% Ditekan Perlambatan Ekonomi Indonesia dan Pengumuman MSCI

Direktur PT Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus mengungkapkan bahwa secara global, pasar dalam negeri masih dibayangi oleh ketegangan perang dagang serta kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserves (The Fed) yang diperkirakan tetap tinggi lebih lama atau higher for longer. 

Sementara itu, di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan perlambatan, yang tercermin dari kinerja emiten perbankan berkapitalisasi besar atau big caps yang mengindikasikan penurunan pertumbuhan.

"Ini membuat outlook di 2025 cenderung melambat," kata Daniel kepada Kontan, Jumat (7/2).

Baca Juga: IHSG Melorot 2,2% Ditekan Perlambatan Ekonomi Indonesia dan Pengumuman MSCI 

Dalam kondisi saat ini, investor disarankan untuk bersikap wait and see atau melakukan trading jangka pendek bagi yang ingin memanfaatkan peluang, mengingat tren pasar masih cenderung bearish dalam jangka pendek.

Daniel menilai potensi kenaikan yang terjadi pada IHSG pun kemungkinan hanya berupa technical rebound, kecuali ada perubahan kebijakan signifikan dari Presiden AS Donald Trump, The Fed, atau stimulus dari China yang mampu mengembalikan optimisme di pasar.

Selanjutnya: Baru Sampai Langsung Ludes! Pengecer Menanti Seminggu, LPG 3 Kg Habis dalam Sekejap

Menarik Dibaca: Resep Pai Cokelat Mini Tanpa Oven, Renyah dan Lumer di Mulut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×