kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.410   37,00   0,22%
  • IDX 6.658   -7,45   -0,11%
  • KOMPAS100 946   -4,51   -0,47%
  • LQ45 743   -5,27   -0,70%
  • ISSI 209   1,33   0,64%
  • IDX30 387   -2,81   -0,72%
  • IDXHIDIV20 464   -3,50   -0,75%
  • IDX80 108   -0,60   -0,56%
  • IDXV30 110   -0,50   -0,45%
  • IDXQ30 127   -0,96   -0,75%

Mirae Asset: Pelaku Pasar Menanti Pemangkasan Suku Bunga BI


Kamis, 13 Maret 2025 / 06:32 WIB
Mirae Asset: Pelaku Pasar Menanti Pemangkasan Suku Bunga BI
ILUSTRASI. Pelaku pasar modal tengah menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) terkait pemangkasan suku bunga acuan.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menyatakan bahwa pelaku pasar modal tengah menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) terkait pemangkasan suku bunga acuan. 

Menurut Rully, peluang penurunan suku bunga masih terbuka, didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat, seperti cadangan devisa yang mencukupi dan inflasi yang terkendali.

"Kami memprediksi bulan ini adalah saat yang tepat untuk pemangkasan suku bunga," kata Rully dalam Media Day di Jakarta, Rabu (12/3).

Sebab, penurunan suku bunga jarang terjadi di kuartal II-2025 karena adanya repatriasi dividen, yang meningkatkan permintaan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah musim dividen bursa.

Dus, ia memperkirakan bahwa setelah kuartal I-2025, peluang pemangkasan suku bunga baru akan terbuka kembali di kuartal III-2025.

Baca Juga: Pembagian Dividen Jadi Sentimen Penopang IHSG, Intip Saham Pilihan untuk Kamis (13/3)

Saat ini, lanjutnya, kebijakan lain yang sudah dikeluarkan pemerintah dan masih mendukung kondisi makroekonomi dalam negeri adalah perpanjangan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE), di mana valuta asing hasil ekspor harus ditempatkan di dalam negeri dalam setahun ke depan. 

"Kebijakan tersebut dinilai cukup menjaga nilai tukar rupiah di tengah tekanan dolar AS," ujarnya.

Posisi nilai tukar rupiah dalam 30 hari terakhir berada di kisaran Rp 16.300. Rupiah tercatat pertama kali menembus level Rp 16.000 pada Desember tahun lalu.

Di sisi lain, pemerintah telah mengeksekusi sejumlah insentif, seperti diskon tarif listrik sebesar 50% pada Januari dan Februari, serta subsidi tarif pesawat kelas ekonomi menjelang musim mudik Lebaran.

Selain itu, investor juga menanti kebijakan pemerintah yang lebih mendukung pasar, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. 

Hal ini menjadi semakin krusial di tengah eskalasi Perang Dagang 2 yang kembali dipicu oleh Presiden AS, Donald Trump di awal tahun ini.

Selanjutnya: Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Berlaku atau Tidak? (13 Maret 2025)

Menarik Dibaca: Promo Superindo 13 Maret 2025, Nata De Coco-Biskuit Regal Kaleng Diskon 30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×