Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
Sementara untuk bulan Maret 2021, Zamzami memprediksi IHSG masih akan melanjutkan penguatan tetapi terbatas. Level resistance 6.350 akan diuji, level resistance berikutnya ada di 6.450. Adapun level support-nya akan berada di 6.150 hingga 6.050.
Lebih lanjut Zamzami mengungkapkan, penguatan IHSG akan tertopang sentimen data-data makro yang mengindikasikan pada pemulihan ekonomi, baik dari dalam negeri maupun global. Selain itu, ada juga perkembangan vaksinasi dan harga komoditas.
Walau berpeluang melanjutkan penguatan, pergerakan IHSG masih akan dibayangi kenaikan yield US treasury. Ini dapat mendorong outflow dari emerging market termasuk Indonesia, yang akhirnya berdampak pada volatilitas rupiah. Di sisi lain, rilis laporan keuangan dari berbagai emiten juga dapat mempengaruhi pergerakan IHSG bulan Maret.
"Saham perbankan, telekomunikasi dan properti bisa dicermati, seperti BBRI, BBTN, BTPS, TLKM, EXCL, PWON, CTRA," imbuh Zamzami.
Nafan pun menambahkan, beberapa sentimen domestik yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG bulan Maret seperti data inflasi, loan growth, dan PMI Manufaktur Indonesia.
"Penantian perilisan laporan keuangan dan penantian pengumuman dividen," imbuh Nafan. Sementara dari global, sentimen yang akan berdampak seperti PMI manufacturing and services, OPEC Meeting, dan US nonfarm payroll. Adapun sentimen ini akan berpengaruh di pekan awal Maret 2021.
Asal tahu saja, Nafan memproyeksikan IHSG akan bergerak sideways kecenderungan menguat dengan level paling maksimal antara 6.000 hingga 6.500.
Selanjutnya: IHSG berpotensi merah lagi, Senin (1/3), timbang saham-saham berikut ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News