CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IHSG terjun, investor jangan buru-buru beli dan jual


Kamis, 12 Maret 2020 / 20:36 WIB
IHSG terjun, investor jangan buru-buru beli dan jual
ILUSTRASI. Seorang pewarta memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/3/2020). BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan ('trading halt') pada sistem perdagangan di bursa efek pada Kamis (12


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan atau trading halt pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada pukul 15.33 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), Kamis (13/3).

Hal ini sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,01% ke level 4.895.748 pada perdagangan Kamis (12/3).

Baca Juga: Tiga belas emiten mau buyback, kenapa IHSG justru longsor 22,28%?

Guna menahan kejatuhan pasar saham lebih lanjut, BEI juga telah membatasi besaran auto rejection bawah maksimal 10% untuk setiap kelompok harga. Perubahan batas auto rejection tersebut berlaku efektif sejak Selasa, 10 Maret 2020 sampai dengan batas waktu yang ditetapkan kemudian.

Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI pun melonggarkan perizinan aksi korporasi semua emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).

Baca Juga: Pemerintah batalkan lelang debt switch, sinyal pasar SBN juga terganggu

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai, strategi yang telah dilakukan oleh BEI dan OJK sudah cukup untuk menahan penurunan lebih dalam. Pasalnya, apabila dilihat secara keseluruhan sebenarnya pasar dalam kondisi panik. Investor menjual saham-saham secara masif akibat ketakutan jika bursa dapat kembali turun.

“Indeks masih turun karena sekarang ini masyarakat diselimuti oleh kepanikan, sehingga upaya-upaya yang dilakukan oleh OJK dan BEI sebenarnya lebih kepada meredakan kepanikan yang ada dari masyarakat,” kata Chris kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).

Menurut Chris, IHSG bisa kembali terangkat setelah emiten merilis laporan keuangan kuartal pertama tahun ini. Dengan begitu, pelaku pasar akan melihat seberapa berdampak dari penyebaran virus corona terhadap kinerja emiten.

Baca Juga: Anjlok 5,01%, IHSG masih berpeluang tertekan pada perdagangan Jumat (13/3)

Selain itu, pasar juga menunggu kabar baik mengenai penanganan terhadap virus corona (Covid-19) ini. Penurunan IHSG masih terkait kekhawatiran pasar atas penyebaran virus yang semakin meluas hingga ke pemerintahan.

Dalam kondisi saat ini, Chris melihat emiten sektor konsumsi masih cukup menarik untuk dibeli. Hal ini lantaran saham-saham sektor konsumsi sudah turun cukup dalam dan dari sisi kinerja, dia memprediksi sektor konsumsi ini lebih stabil serta dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca Juga: IHSG anjlok 5,01%, pandemi virus corona masih jadi penyebabnya

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menuturkan, pelaku pasar membutuhkan ketenangan dari sentimen-sentimen negatif yang beredar saat. Dia menyarankan investor untuk wait and see lebih dulu. “Jangan buru-buru beli, tapi juga disarankan untuk tidak panic sell,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×