kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Tembus All Time High, Berikut Rekomendasi Saham dari Analis


Senin, 07 Februari 2022 / 17:49 WIB
IHSG Tembus All Time High, Berikut Rekomendasi Saham dari Analis
ILUSTRASI. Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021). IHSG Tembus All Time High, Analis Beri Rekomendasi Saham. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil parkir di zona hijau pada Senin (7/2). IHSG menguat 1,09% atau 73,55 poin ke level 6.804,94. IHSG juga mencetak rekor perdagangan tertinggi sepanjang masa.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Anggaraksa menilai, kenaikan IHSG menembus level all-time high cukup sejalan dengan kondisi fundamental yang solid.

Dari sisi makro ekonomi, pertumbuhan GDP kuartal IV tumbuh di atas 5% yoy. Dari sisi profitabilitas, beberapa emiten bank besar yang telah melaporkan kinerja 2021 rata-rata mencatatkan kenaikan laba di atas dua digit. "Secara valuasi, kami memiliki target IHSG untuk tahun 2022 di level 7.100," ujar Anggaraksa pada Kontan, Senin (7/2).

Adapun secara teknikal, Anggaraksa melihat, terjadi open gap pada kenaikan IHSG pada Senin (7/2) di rentang 6.731-6.748, sehingga ada potensi terjadi konsolidasi dahulu dalam jangka pendek.

Baca Juga: IHSG Tembus Rekor Baru di 6.804 Pada Senin (7/2), Net Buy Asing Rp 1,96 Triliun

Ke depannya, ada sejumlah katalis yang akan turut membayangi pergerakan IHSG. "Sentimen utama yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan adalah rencana kenaikan suku bunga, baik itu dari Federal Reserve maupun BI," tambahnya.

Anggaraksa menambahkan, hal tersebut dapat memberikan dampak tidak langsung pada pasar saham domestik apabila sampai terjadi capital outflow. Selain itu, suku bunga yang lebih tinggi dapat berakibat meningkatnya biaya dana yang berpotensi untuk menggerus profitabilitas emiten.

Dengan potensi kenaikan inflasi dan suku bunga ke depan, Anggaraksa menyarankan investor dapat mencermati sektor yang cenderung defensif seperti saham perbankan besar. Menurutnya, naiknya suku bunga dapat menjadi katalis positif bagi laba perbankan, selama pertumbuhan kredit masih dapat dijaga.

Selain itu, sektor lain yang dapat diperhatikan adalah konsumer non-cyclical, seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat. 

Baca Juga: IHSG Menyentuh Rekor Baru, Simak Proyeksi Selanjutnya

Adapun beberapa saham yang dapat dicermati meliputi BBNI dengan TP di Rp 9.000, kemudian BMRI di Rp 8.600, ICBP dengan TP di Rp 11.300, dan AALI dengan TP di Rp 12.000.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×