Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pertama ditutup dengan kenaikan 194,9 poin atau naik 4,37% menjadi 4.658,20. Pada pembukaan, IHSG juga sempat naik 6,24% menyentuh angka 4.744,49.
IHSG sesi kedua diprediksi masih akan tetap menguat meski harus mewaspadai aksi ambil untung (profit taking) para investor. Analisis ini disampaikan oleh Dimas Adrianto, Analis Asjaya Indosurya Securities di Jakarta, Kamis (19/9).
Dimas menilai, IHSG sesi II diperkirakan menguat menyambut keputusan The Federal Reserve Bank, menunda pengurangan program pembelian obligasinya. "Masih terkait dengan belum dimulainya tapering, keputusan ini mendorong pelemahan nilai tukar dollar AS sehingga pelemahan nilai tukar rupiah sedikit tertolong," jelas Dimas kepada KONTAN, Kamis (19/9).
Menurutnya, IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat dengan rentang support 4.440 dan resistance 4.730. "Cermati saham-saham dengan perfoma bagus. Namun cermati aksi profit taking yang mungkin terjadi karena peningkatan terlalu tinggi," paparnya.
Kiswoyo Adi Joe, Analis Investa Saran Mandiri setuju IHSG sesi kedua rawan aksi ambil untung. Dia pun memprediksi, IHSG berada di angka 4.550 - 4.800. Kiswoyo menyarankan agar investor hati-hati masuk pasar saham saat ini. Alasannya kenaikan IHSG pagi ini agak riskan karena naiknya terlalu cepat dan tinggi.
"Sarannya bagi yang sudah punya saham untuk jual setengah yang sudah profit," ujarnya. Dia pun tidak merekomendasikan saham-saham tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News