kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.666   -24,00   -0,14%
  • IDX 8.577   -25,63   -0,30%
  • KOMPAS100 1.185   -8,20   -0,69%
  • LQ45 856   -8,65   -1,00%
  • ISSI 303   -0,36   -0,12%
  • IDX30 442   -4,08   -0,92%
  • IDXHIDIV20 509   -6,49   -1,26%
  • IDX80 133   -1,15   -0,86%
  • IDXV30 137   -0,83   -0,60%
  • IDXQ30 140   -1,97   -1,39%

IHSG Sempat Catat Rekor Tertinggi Baru di 8.602: Peluang Tembus 9.000 di Akhir 2025?


Kamis, 27 November 2025 / 13:30 WIB
IHSG Sempat Catat Rekor Tertinggi Baru di 8.602: Peluang Tembus 9.000 di Akhir 2025?
ILUSTRASI. Peluang IHSG tembus ke 9.000 setelah cetak rekor all time high baru


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) setelah ditutup menguat 0,94% ke level 8.602,13 pada perdagangan Rabu (26/11/2025), yang juga merupakan level tertinggi intraday.

Kenaikan tersebut sekaligus menandai tercapainya target teknikal Kiwoom Research yang sejak awal memproyeksikan IHSG bakal menembus area 8.600 berdasarkan pola bullish reversal Cup and Handle.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, mengatakan pencapaian tersebut membuka ruang lebih besar bagi IHSG untuk bergerak menuju level psikologis 9.000 di akhir tahun.

“IHSG sudah mencapai target bullish kami di area 8.600-an. Apakah prediksi Purbaya soal IHSG 9.000 bisa kejadian? Peluangnya tetap terbuka selama momentum global masih mendukung,” ujar Liza kepada Kontan, Kamis (27/11/2025).

Baca Juga: IHSG Turun 0,52% ke 8.557 di Sesi I Kamis (27/11): BUMI, BMRI, DSSA Jadi Top Losers

Ia menjelaskan, reli pasar global menjelang libur Thanksgiving menjadi salah satu pendorong kuat kenaikan IHSG.

Pasar saham Amerika Serikat mencatat penguatan yang solid dengan S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq naik sekitar 0,7% sampai 0,8% pada Rabu (16/11/2025), setelah pelemahan penjualan ritel dan turunnya kepercayaan konsumen meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan 9-10 Desember.

“Optimisme pemangkasan suku bunga Fed tetap menjadi bahan bakar utama. Probabilitas rate cut sudah naik ke atas 80%,” ungkap Liza.

Ia menambahkan bahwa aliran dana asing, stabilitas rupiah, sentimen rebalancing MSCI, sampai stimulus belanja pemerintah global turut memperkuat reli pasar. Kombinasi sentimen tersebut membuat tren penguatan IHSG masih berada di jalur bullish selama investor mampu menjaga disiplin dalam strategi perdagangan.

“Kami tetap menyarankan investor untuk set your trailing stop dan biarkan profit berjalan. Momentum bullish masih valid selama IHSG tidak menembus support MA10,” kata dia.

Meski demikian, Liza mengingatkan bahwa munculnya negative divergence pada indikator RSI membuka peluang terjadinya pullback jangka pendek setelah IHSG mencapai target teknikalnya.

“Ada potensi koreksi sehat setelah kenaikan yang cepat. Tapi selama support 8.500, 8.450, dan 8.380 bertahan, tren penguatan masih aman. Resistance berikutnya ada di 8.610 dan 9.000,” jelasnya.

Baca Juga: Gozco Tambah Kepemilikan, Saham Bank Neo Commerce Melonjak

Kenaikan IHSG belakangan ini juga didorong sektor energi, keuangan, dan barang baku yang masing-masing menguat 2,34%, 1,95%, dan 1,67%. Di sisi arus dana, asing tercatat melakukan jual bersih sekitar Rp 550,44 miliar, terutama pada BBRI, BBCA, dan SMGR.

Namun dana tersebut beralih masuk ke RAJA, TLKM, dan BMRI sehingga menopang penguatan indeks.

Liza juga menilai bahwa untuk membawa IHSG ke level 9.000, kontribusi beberapa sektor perlu tetap solid, terutama energi, keuangan, dan emiten besar konglomerasi yang selama ini menjadi motor indeks. “Agar IHSG 9.000 tercapai, kita butuh kombinasi momentum global yang bagus, aliran dana asing, serta rotasi sektor yang tetap berjalan,” jelas Liza.

Di tengah reli indeks, dia merekomendasikan sejumlah saham yang dinilai menarik. Beberapa di antaranya adalah ASII, ASRI, MYOR, dan PNLF. “We recommend to use the bullish momentum to maximize your profits,” kata dia menegaskan.

 

Dengan berbagai dukungan sentimen global dan domestik, Liza menilai skenario IHSG menyentuh 9.000 di akhir tahun bukan hal yang mustahil. Namun pasar tetap perlu mewaspadai volatilitas jelang akhir tahun, terutama risiko koreksi global dan dinamika kebijakan bank sentral.

“Momentum positif bisa berlanjut, tapi tidak menghilangkan risiko koreksi setelah reli yang begitu kuat sepanjang tahun ini,” tutupnya.

Selanjutnya: Hingga Kamis, Banjir dan Longsor Masih Melanda Sejumlah Tempat di Tapteng & Sibolga

Menarik Dibaca: Tinggal 2 Hari! Promo JCO 4EVER Beli 1 Lusin Donut Gratis 1/2 Lusin Cuma Rp 100.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×