Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH). Bahkan, indeks komposit dalam negeri ini berhasil menyentuh level psikologis baru di 8.600.
Pada perdagangan Rabu (26/11), IHSG ditutup menguat 0,94% ke level 8.602,13. Penguatan salah satunya didorong oleh kenaikan saham DSSA, yang menguat 3,54% sepanjang hari.
Head of Research and Education Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan secara teknikal, IHSG bertahan diatas MA5 dan MA20 serta ditutup di atas level psikologis 8.600.
Baca Juga: Strategi Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Capai Pertumbuhan Kinerja pada 2026
“Indikator MACD juga masih membentuk pelebaran positive slope sehingga, IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan menguji resistance 8.650,” jelasnya, Rabu (26/11).
Valdy mencermati penguatan IHSG juga sejalan dengan bursa di regional lainnya. Misalnya, indeks bursa saham asal jepang, yakni Nikkei225 yang ditutup menguat 1,85%.
Penguatan juga terjadi pada indeks saham asal Taiwan yang ditutup menguat 1,85% Sedangkan, indeks Shanghai Composite menutup perdagangan dengan melemah 0,15%.
Meski begitu, dari regional muncul sentimen dari Taiwan. Di mana, Taiwan akan menambah anggaran pertahanan sebesar 1,25 triliun dolar Taiwan karena China mempercepat persiapan militer di dekat pulau.
“Hal ini diperkirakan berpotensi meningkatkan ketegangan politik di kawasan Asia, setelah adanya sengketa diplomatik antara Tiongkok dan Jepang mengenai Taiwan,” kata Valdy.
Head of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen global dan yang paling utama pemangkasan suku bunga The Fed.
“Di mana probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed naik menjadi 80% dan juga penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS),” jelasnya.
Lebih lanjut, Herditya memproyeksikan IHSG berpotensi lanjut menguat pada perdagangan Kamis (27/11) dengan support di level 8.550 dengan level resistance berada di 8.615.
Saham pilihan Herditya jatuh pada ANTM dengan kisaran Rp 3.110–Rp 3.270, ISAT di area Rp 2.300–Rp 2.390 dan KLBF di rentang Rp 1.320–Rp 1.350. Sementara pilihan Phintraco Sekuritas jatuh pada INTP, ARCI, CDIA, SMGR, dan PNLF.
Baca Juga: Permintaan Semen Menurun, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP)
Selanjutnya: Produksi Minyak dari Blok Cepu dan Blok Jabung Bakal Topang Kinerja RATU
Menarik Dibaca: 4 Tanda Harus Ganti Bra, Perhatikan Cup hingga Kawat Bra
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













