kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

IHSG rawan profit taking setelah melonjak di pekan lalu


Minggu, 06 Januari 2019 / 16:17 WIB
IHSG rawan profit taking setelah melonjak di pekan lalu
ILUSTRASI. IHSG Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan depan diyakini masih akan menguat. Hal ini didukung berbagai sentimen positif baik dari dalam, maupun luar negeri.

Jumat (4/1), IHSG menguat 0,86% ke level 6.274 dan menguat 1,29% dalam sepekan. Meskipun sepekan depan IHSG diprediksi menguat pada rentang 6.175 hingga 6.350, perdagangan Senin (7/1) masih rawan akan aksi profit taking. "Perkiraannya koreksi ke kisaran 6.250," kata Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan kepada Kontan, Jumat (4/1).

Secara teknikal, stochastic menunjukkan IHSG sudah sangat overbought. Untuk jangka pendek, dia merekomendasikan jual, sedangkan untuk jangka panjang IHSG masih dalam trend bullish.

"Sentimennya baik dari domestik dan eksternal sama besarnya. Secara teknikal, indikator sudah menunjukkan overbought, ditambah ada penurunan volume transaksi," ujarnya.

Mengacu dengan kondisi tersebut, umumnya kondisi pasar modal akan dibayangi aksi profit taking. Sedangkan secara sentimen jangka panjang masih positif, didukung rencana Amerika Serikat (AS) bertemu dengan China untuk membahas kebijakan perdagangan kedua negara tersebut.

Sedangkan sentimen dari dalam negeri, investor cukup optimis dengan kinerja keuangan emiten di kuartal IV 2018. Beberapa emiten konstruksi sudah mengumumkan perolehan kontrak baru, yang umumnya berhasil mencapai target revisi mereka.

"Selain itu, inflasi Desember juga naik cukup tinggi. Hal ini mengindikasikan konsumsi masyarakat masih cukup tinggi ditengah isu-isu penurunan daya beli, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan lainnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×