kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

IHSG rawan profit taking setelah melonjak di pekan lalu


Minggu, 06 Januari 2019 / 16:17 WIB
IHSG rawan profit taking setelah melonjak di pekan lalu
ILUSTRASI. IHSG Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan depan diyakini masih akan menguat. Hal ini didukung berbagai sentimen positif baik dari dalam, maupun luar negeri.

Jumat (4/1), IHSG menguat 0,86% ke level 6.274 dan menguat 1,29% dalam sepekan. Meskipun sepekan depan IHSG diprediksi menguat pada rentang 6.175 hingga 6.350, perdagangan Senin (7/1) masih rawan akan aksi profit taking. "Perkiraannya koreksi ke kisaran 6.250," kata Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan kepada Kontan, Jumat (4/1).

Secara teknikal, stochastic menunjukkan IHSG sudah sangat overbought. Untuk jangka pendek, dia merekomendasikan jual, sedangkan untuk jangka panjang IHSG masih dalam trend bullish.

"Sentimennya baik dari domestik dan eksternal sama besarnya. Secara teknikal, indikator sudah menunjukkan overbought, ditambah ada penurunan volume transaksi," ujarnya.

Mengacu dengan kondisi tersebut, umumnya kondisi pasar modal akan dibayangi aksi profit taking. Sedangkan secara sentimen jangka panjang masih positif, didukung rencana Amerika Serikat (AS) bertemu dengan China untuk membahas kebijakan perdagangan kedua negara tersebut.

Sedangkan sentimen dari dalam negeri, investor cukup optimis dengan kinerja keuangan emiten di kuartal IV 2018. Beberapa emiten konstruksi sudah mengumumkan perolehan kontrak baru, yang umumnya berhasil mencapai target revisi mereka.

"Selain itu, inflasi Desember juga naik cukup tinggi. Hal ini mengindikasikan konsumsi masyarakat masih cukup tinggi ditengah isu-isu penurunan daya beli, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan lainnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×