Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memanfaatkan momentumnya untuk terus bergerak di level 6.200. Jumat (4/1), IHSG berhasil ditutup menguat 0,86% ke level 6.274. Sepekan, IHSG menguat 1,29%.
Sentimen dalam negeri yang positif dan global yang mendukung emerging market membuat IHSG masih menghijau. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, sepekan pertama ini secara sentimen jangka panjang masih akan positif. Terutama dengan adanya pembahasan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok di pekan depan.
Dari dalam negeri, investor optimistis dengan kinerja keuangan emiten di kuartal keempat 2018. Inflasi juga menunjukkan hasil yang positif. Ini menunjukan konsumsi masyarakat masih cukup tinggi.
Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo menjelaskan, IHSG pada awal pekan memang sempat melemah tipis 0,22% karena terseret oleh bursa regional yang kompak melemah. “Namun penguatan rupiah dan potensi adanya resesi di AS membuat aliran dana kembali mengarah ke emerging market seperti Indonesia,” ujar Praska saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jumat (4/1).
Selain itu adanya hasil positif dari rilis ekonomi dalam negeri turut mendompleng IHSG. Data inflasi dan pendapatan negara kompak positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi Desember 2018 sebesar 3,13% year-on-year (yoy). Inflasi tahunan di bulan Desember 2018 tersebut sama dengan inflasi keseluruhan tahun 2018.
Pencapaian inflasi 2018 ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,61%. Inflasi sebesar 3,13% itu juga di bawah asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yaitu 3,5%.
Menurutnya, di pekan depan IHSG akan terdampak pembicaraan lanjutan antara AS dan Tiongkok terkait perang dagang. “IHSG pekan depan lebih flat atau negatif kisaran 6.180 sampai 6.260. Isu penggerak dari rilis data Amerika Serikat dan juga sektor komoditas bisa menopang dari harga minyak batubara yang sudah mulai baik. Koreksi tapi tipis,” ujar Praska.
“Pekan depan masih akan sama yakni utamanya dari perkembangan perang dagang. Pekan depan IHSG akan bergerak di rentang 6.175 sampai 6.350,” ujar Valdy. Salah satu sektor yang akan mendorong adalah sektor konstruksi karena beberapa emiten sudah menunjukan perolehan kontrak yang sesuai target pasca revisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News