Reporter: Muhammad Musa | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,17% atau 12,28 poin ke angka 7.123,61 pada penutupan perdagangan Selasa (7/5). IHSG diprediksi rawan koreksi dengan support di angka 7.072 dan resistance di level 7.178 pada Rabu (8/5).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, IHSG belum mampu menembus moving average (MA) 20. Menurut dia, IHSG ini dibebani oleh indeks keuangan (IDX Finance) yang melemah 0,78% dan indeks teknologi (IDX Tech) turun sebesar 0,66%.
IHSG akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia dan nilai tukar rupiah yang diperkirakan masih akan cenderung melemah.
Sementara Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, terdapat beberapa sentimen yang menjadi katalis pergerakan IHSG. Menurut dia, dari domestik, akan terdapat rilis cadangan devisa yang diproyeksikan akan menurun.
“Karena Bank Indonesia (BI) sudah beberapa kali melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah," terang Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (8/5).
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.123 Hari Ini (7/5), BBRI, BBCA, JSMR Paling Banyak Net Sell Asing
Sedangkan dari eksternal terdapat sinyal sentimen geopolitik yang menguat karena konflik Israel-Palestina yang kembali memanas. “Hal ini menyebabkan pelaku pasar akan lebih waspada,” pungkas Nafan.
Equity Research Phintraco Sekuritas Nurwachidah menilai, IHSG cenderung bergerak menjauhi area overbought di Selasa (7/5). Dalam prediksinya, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7.100-7.150 di Rabu (8/5).
Secara global, indeks-indeks di Eropa mengalami penguatan sampai dengan Selasa sore (7/5). Penguatan tersebut dinilai ditopang oleh sentimen The Fed.
Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham Tertekan, Intip Prospeknya ke Depan
Di saat yang sama, CME FedWatch Tools mencatat peluang pemangkasan The Fed Rate kembali naik ke 49,7% di Selasa sore (7/5). "Kondisi ini berpotensi menopang IHSG pada Rabu (8/5)," kata Nur kepada Kontan, Selasa (7/5).
Adapun dari dalam negeri, nilai tukar rupiah cenderung bertahan di kisaran Rp 16.000 per dolar AS semenjak rilis data-data sektor tenaga kerja AS di akhir pekan lalu (3/5). Selain itu, realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% year on year (YoY) di kuartal I-2024 turut menopang IHSG dari kecenderungan capital outflow yang masih berlanjut di pasar modal Indonesia.
Saham top picks menurut Nur di perdagangan Rabu (8/5) meliputi TINS, ANTM, BUKA, SCMA, MBMA, dan NCKL.
Sedangkan, Herditya mencermati saham-saham berikut antara lain ELSA dengan tergat harga Rp 438-Rp 448, MAHA berkisar di harga Rp 236-Rp 246, dan RGAS di harga Rp 103-Rp 110.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News