Reporter: Muhammad Khairul, Arie Febstyo | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan pasar akhir pekan ini melemah 0,36% menjadi 4.055,20 dibanding hari sebelumnya. Namun, selama sepekan, IHSG masih mencatatkan penguatan sebesar 2,5%.
Reza Nugraha, analis MNC Securities, mengatakan, sepekan ini likuiditas di bursa saham terbilang tinggi. “Asing mulai masuk ke bursa kita hingga akhirnya nett buy sebesar Rp 1,65 triliun selama seminggu terakhir,” ungkapnya.
Angka ini menunjukkan minat investor asing mulai kembali untuk masuk ke pasar domestik. “Kepercayaan investor sudah memberikan hasil positif bagi IHSG. Mereka mencari negara-negara dengan return tinggi yang dianggap masih cukup aman,” ungkapnya.
Saham-saham komoditas seperti sektor tambang dan CPO mengalami kenaikan pada perdagangan minggu ini. Tapi Reza bilang, ada peluang IHSG sedikit terkoreksi pada minggu depan, karena beberapa saham-saham komoditas sudah jenuh beli.
Parningotan Julio, analis Batavia Prosperindo Sekuritas, menambahkan, penguatan indeks didukung ekspektasi terhadap stimulus global.
Pekan depan, perdagangan saham di awal minggu akan diwarnai oleh sentimen data pengangguran dan upah pekerja di AS.
Jika hasilnya positif, maka IHSG yang masih bertahan di atas 4.050 bisa menguat kembali ke kisaran 4.100-4.150. "Selain itu IHSG akan mendapat angin segar dari laporan keuangan emiten yang kemungkinan cukup baik," ujar M. Alfatih, analis Samuel Sekuritas.
Reza memperkirakan sepanjang pekan depan IHSG akan bergerak di rentang 3.950 – 4.100. Sementara, Parningotan melihat IHSG cenderung menguat sepekan kedepan dengan kisaran 4.000 – 4.110.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News