Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil naik 0,34% ke level 6.921,55 pada akhir perdagangan hari ini, Senin (10/6).
Total volume transaksi bursa mencapai 28,38 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,9 triliun. Sebanyak 381 saham turun harga. Ada 198 saham yang menguat dan 205 saham flat.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan IHSG hari ini didorong oleh pergerakan dari sektor IDX Infrastructure dan IDX Healthcare.
Sektor infrastruktur menguat 0,82%. Sektor kesehatan menanjak 0,31%. Sektor barang baku menguat 0,31%. Sektor barang konsumsi primer naik tipis 0,02%.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,34% ke 6.921 Senin (10/6), BRPT, HRUM, AMMN Top Gainers LQ45
Sementara, tujuh indeks sektoral justru berada di zona merah. Sektor teknologi tumbang 2,04%. Sektor energi merosot 1,38%. Sektor perindustrian anjlok 1,28%. Sektor barang konsumsi nonprimer ambles 1,14%. Sektor keuangan terpangkas 0,44%. Sektor transportasi dan logistik tergerus 0,29%, Sektor properti dan real estat turun tipis 0,07%.
“Pergerakan IHSG telah menutup gap dan diperkirakan penguatan IHSG ini juga dipengaruhi oleh penguatan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN),” ujarnya kepada Kontan, Senin (10/6).
Saham BREN tercatat naik 9,92% ke Rp 6.650 per saham hari ini. Saat ini, saham BREN masih berada di dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) dengan mekanisme full periodic call auction (FCA).
Pergerakan IHSG besok (11/6) diproyeksikan Herditya akan kembali menguat dengan level support 6.861 dan resistance Rp 6.929.
“Sentimennya diperkirakan dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah dan pergerakan harga komoditas,” tuturnya.
Herditya merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati pada perdagangan esok hari, yaitu ACES di level Rp 875-Rp 915 per saham, MIDI Rp 424-Rp 436 per saham, dan JPFA Rp 1.410-Rp 1.450 per saham.
Baca Juga: Emiten Grup MNC Protes Soal FCA, Ini Kata BEI
Equity Research Phintraco Sekuritas Nurwachidah melihat, secara teknikal, candlestick IHSG pada perdagangan hari ini membentuk long lower shadow yang mengindikasikan potensi rebound.
“Namun, masih terbentuk pelebaran negative slope pada MACD,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/6).
Sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG esok hari berasal dari pasar global, regional, dan domestik. Dari pasar global, terdapat rilis data tingkat pengangguran bulan April 2024 di Inggris pada Selasa (11/6). Diperkirakan, tingkat pengangguran di Inggris pada bulan April akan stabil di angka 4,3%.
Kestabilan tingkat pengangguran di Inggris ini akan sedikit meredam kekhawatiran mengenai outlook ekonomi Inggris di 2024. “Kestabilan tingkat pengangguran di Inggris ini akan sedikit meredam kekhawatiran mengenai outlook ekonomi Inggris di 2024,” ungkapnya.
Baca Juga: BEI: Kaji Ulang Implementasi Papan Pemantauan Khusus Sedang Dalam Proses
Dari sisi regional, pasar menantikan rilis data inflasi China bulan Mei 2024 yang akan keluar pada Rabu (12/6). Diperkirakan, tingkat inflasi China tetap stabil di level 0,3% secara tahunan.
Sementara, dari sisi domestik, ada rilis data penjualan ritel bulan April 2024 pada Selasa (11/6). Perkiraannya, mengalami penurunan dari sebelumnya 9,3% di Mei 2024.
“Hal itu mengingat indeks keyakinan konsumen yang rilis hari ini mengalami penurunan menjadi 125.2 di Mei, dari sebelumnya 127.7 di April seiring dengan telah berakhirnya periode Lebaran,” paparnya.
Nurwachidah pun memproyeksikan IHSG pada perdagangan esok hari akan bergerak di level support 6.900 dan resistance 7.000, dengan pivot di 6.950.
Kata Nurwachidah, saham yang dapat diperhatikan oleh investor pada perdagangan esok adalah BBRI, BBNI, BBCA, HRUM, BRPT, dan EXCL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News