Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama hampir empat pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun akibat sentimen global yang meningkatkan volatilitas pasar. Secara tren jangka pendek, IHSG masih berpotensi melemah.
Namun, akhirnya pada periode 20-24 Maret 2023, IHSG ditutup positif dengan berada di zona hijau.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus melihat secara teknikal golden cross mulai terlihat sehingga diharapkan IHSG mendapatkan booster pekan ini untuk mengalami penguatan.
“Ruang penurunan masih terbuka lebar, namun selama sentimen mereda kami yakin penurunan akan terbatas, apalagi setelah gejolak pasar mereda,” kata Nico kepada Kontan.co.id, Minggu (26/3).
Nico memprediksi target IHSG tahun ini berpotensi untuk mencapai 7.650. Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia dan fiskal berjalan yang sehat menjadi membuktikan daya tahan ekonomi Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian yang terjadi di pasar.
“Apalagi pemilu juga tinggal menghitung bulan, yang biasanya pemilu memberikan dampak positif bagi pelaku pasar dan investor,” tambah Nico.
Baca Juga: Performa IHSG Masih Negatif, Begini Skenarionya Hingga Akhir Tahun
Untuk mencapai target tersebut, Nico melihat pertama IHSG harus kembali dulu ke level psikologisnya di 7.000. Hal ini menjadi salah satu poin penting bagi IHSG untuk bisa kembali mendapatkan momentum.
Sejauh ini skenario Nico masih berada di 7.650. Apabila ternyata tekanan ketidakpastian bertambah besar, Nico melihat level 7.350 masih bisa tercapai di tahun ini.
Menurut Nico, perekonomian Indonesia termasuk fundamental ekonomi yang kuat, fiskal berjalan yang sehat, neraca pembayaran yang kuat sehingga dapat menjadi bekal bagi IHSG mengarungi tahun ketidakpastian tersebut.
Ditambah lagi, Indonesia akan mendapatkan vaksin penguatan. Di tahun lalu vaksin penguatan tersebut datang dari naiknya harga komoditas. Sementara di tahun ini Nico berharap sentimen pemilu mampu memberikan kekuatan bagi IHSG.
Baca Juga: Menguat Pekan Lalu, Simak Proyeksi IHSG Senin (27/3)
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menargetkan IHSG di akhir tahun 2023 pada level 7.500 dan support kuat di 6.550.
Cheril mencermati pada pekan ini terdapat rilis PDB Amerika Serikat kuartal ketiga, inflasi PCE dan berbagai data PMI yang menjadi penentuan apakah IHSG dapat melewati 6.820 atau kembali ke support.
“Target kami bisa tercapai jika inflasi AS konsisten turun sehingga bank sentral AS tidak lagi agresif bahkan bisa menurunkan suku bunganya,” ujar Cheril.
Baca Juga: COAL, TFAS, SAGE, dan LPKR Memimpin Gainers IHSG Dalam Sepekan
Selain itu, target IHSG juga akan tercapai apabila masalah krisis perbankan global segera mendapatkan solusi sehingga tidak semakin kompleks.
Sementara dari dalam negeri, jika pemulihan ekonomi terus berlanjut dan program kerja yang ditawarkan calon presiden dan wakil presiden disukai investor, maka target IHSG juga akan tercapai.
Cheril berharap tidak ada kejutan di pasar keuangan global maupun domestik yang bisa membebani pemulihan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News