Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,70% atau naik 39.048 poin ke level 5.718.725 pada perdagangan sesi I Kamis (12/10). IHSG sempat jatuh ke zona merah pada awal perdagangan tapi tak lama kemudian melesat dan bertahan di zona hijau.
Mengutip data RTI, semua sektor menguat. Antara lain sektor infrastruktur melesat 2,18%, sektor industri dasar menguat 1,33%, sektor tambang naik 1,17% dan sektor manufaktur menguat 0,86%.
Total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 17,3 miliar dengan nilai transaksi Rp 7,14 triliun. Ada 265 saham yang menguat dan 157 saham melemah, serta 189 saham stagnan.
Investor asing membukukan net buy atau beli bersih di seluruh pasar sebesar Rp 193,7 miliar dan di pasar reguler 172 miliar.
Baca Juga: Analis prediksi capital inflow akan semakin deras di Desember 2020
Namun di bali kenaikan dan aksi net buy ini, asing juga melego sejumlah saham berikut.
Asing membukukan net sell paling besar pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 87,5 miliar. Saham BBRI pun tertekan 0,93% ke Rp 4.280 saat istirahat makan siang. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 86,5 juta dengan nilai transaksi Rp 364,7 miliar.
Asing juga melepas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 61 miliar. Namun saham BBCA malah mengut tipis 0,23% ke Rp 32.125 per saham di sesi I. Volume perdagangan saham BBCA mencapai 7,6 juta dengan nilai transaksi Rp 242,7 miliar.
Saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) juga diborong asing sebesar Rp 16,3 miliar. Saham BFIN tertekan 2,91% ke Rp 400 per saham. Volume perdagangan saham BFIN mencapai 58,3 juta dengan nilai transaksi Rp 23,5 miliar.
Baca Juga: IHSG menguat, asing borong saham-saham ini pada perdagangan sesi I Kamis (26/11)
Berikut 10 saham paling banyak dilego asing pada perdagangan sesi I Kamis:
1. BBRI Rp 87,5 miliar
2. BBCA Rp 61 miliar
3. BFIN Rp 16,3 miliar
4. ICBP Rp 13,7 miliar
5. UNVR Rp 11,6 miliar
6. LINK Rp 8,9 miliar
7. INTP Rp 7,5 miliar
8. SMGR Rp 7,5 miliar
9. GGRM Rp 7,1 miliar
10. CPIN Rp 2,6 miliar
Selanjutnya: Analis prediksi capital inflow akan semakin deras di Desember 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
