Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,08% atau 76,05 poin ke 7.139,63 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/7).
Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah mengatakan IHSG pada hari ini (1/7) sudah sesuai dengan perkiraan dengan uji batas resistance area di 7.130. Menurutnya hal ini menarik dicermati bahwa kenaikan lanjutan IHSG tersebut merespons data makro domestik yang cukup solid.
"Dengan turut mempertimbangkan indikasi overbought dari Stochastic RSI, tetap waspadai potensi pullback di Selasa (2/7), maka diperkirakan IHSG esok hari ada pada rentang support 7.000 dan resistance 7.150," ujar Nurwachidah kepada Kontan.co.id, Senin (1/7).
Baca Juga: IHSG Naik 1,08% ke 7.139 Senin (1/7), BRPT, HRUM, SMGR Top Gainers LQ45
Nurwachidah menyebutkan indeks manufaktur Indonesia turun ke 50,7 di Juni 2024 dari 52,1 di Mei 2024. Inflasi Indonesia turun ke 2,51% YoY di Juni 2024 dari 2,84% YoY di Mei 2024. Sementara inflasi inti cenderung stabil di 1,9% YoY di Juni 2024.
Menurut Nurwachidah inflasi tersebut mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat relatif solid. Sementara untuk harga cenderung terkendali.
"Maka kondisi tersebut memperbesar keyakinan bahwa Bank Indonesia memiliki ruang yang cukup untuk fokus mengupayakan stabilitas nilai tukar Rupiah," ujarnya.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.118,1 di Akhir Sesi Pertama, BRPT, MBMA, SRTG Jadi Top Gainers LQ45
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memperkirakan pergerakan IHSG masih berpeluang menguat terbatas dengan support 7.100 dan resistance 7.149. Ia memperkirakan pergerakan IHSG esok hari masih akan dipengaruhi sejumlah sentimen.
"Besok masih akan dipengaruhi nilai tukar rupiah," ujar Herditya.
Selain itu, Herditya mengatakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia. Di sisi lain investor juga akan menanti data manufaktur dan pekerjaan Amerika Serikat serta arah kebijakan The Fed ke depannya.
Dengan begitu, Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan target harga Rp 1.370 per dolar AS-Rp 1.400 per dolar AS, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) dengan target Harga Rp 222-Rp 234 dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) dengan target Harga Rp 915-Rp 945.
Sementara Nurwachidah mengatakan sejumlah saham bank khususnya bank berkapitalisasi besar, seperti BBNI dan BMRI dapat diperhatikan. Selain itu investor juga dapat mencermati saham WIKA, ESSA, dan MDKA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News