kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

IHSG menghijau sejak awal tahun, bagaimana tren pergerakan saham bigcaps?


Kamis, 21 Januari 2021 / 13:07 WIB
IHSG menghijau sejak awal tahun, bagaimana tren pergerakan saham bigcaps?
ILUSTRASI. Karyawan mengabadikan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

Sedangkan  nilai transaksi investor asing sebesar Rp 46,5 triliun. Adapun sepanjang 2021 berjalan, asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 11,38 triliun.

Secara sektoral, Nico melihat sektor pertambangan seperti nikel dan timah, sektor infrastruktur, perbankan dan media cukup menarik di tahun ini.

Menurutnya sektor nikel dan timah terdorong oleh sentimen positif siklus kenaikan sektor pertambangan di saat pasar mengalami pemulihan.

Selain itu kedua sub-sektor tersebut juga terdorong sentimen tren electric vehicle (EV) dan energi ramah lingkungan (green energy) yang semakin tinggi.

Sedangkan perbankan memiliki prospek yang baik sejalan dengan kredit yang akan membaik sehingga net interest margin (NIM) juga akan lebih stabil.

Baca Juga: Indeks LQ45 menguat 8,55% sejak awal tahun, saham-saham ini masih jadi pemberat

Untuk sektor media didorong oleh sentimen transisi digital yang positif dan peningkatan anggaran belanja sektor fast moving consumer goods (FMCG)  yang naik sejalan dengan pemulihan ekonomi.

"Kalau infrastruktur terdorong dari pemulihan tender dan pengerjaan proyek, SWF dan anggaran infrastruktur di APBN 2021 yang naik signifikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Nico merinci pilihan saham big caps yang menarik untuk dicermati. Antara lain perbankan yaitu BMRI, BBCA, BBRI, BBNI dan BBTN.

Kemudian ANTM, INCO, KLBF, MNCN, WIKA dan UNTR yang dinilai masih murah.

Namun Nico tidak memberikan target harga karena sudah terlampaui semua, sehingga perlu dikaji ulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×