kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

IHSG Melorot Lima Hari Berturut-turut, Begini Proyeksinya untuk Kamis (7/12)


Rabu, 07 Desember 2022 / 17:43 WIB
IHSG Melorot Lima Hari Berturut-turut, Begini Proyeksinya untuk Kamis (7/12)
ILUSTRASI. Pergerakan IHSG berpotensi cenderung terbatas di area critical support 6.815 pada perdagangan Kamis (8/12). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terperosok ke zona merah. IHSG tercatat melemah 1,07% ke level 6.818,752 pada perdagangan Rabu (7/12). Pelemahan ini melengkapi pergerakan IHSG yang terkoreksi lima hari berturut-turut sejak perdagangan Kamis (1/12).

Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, secara teknikal, stochastic RSI sudah berada di oversold area. Pergerakan IHSG berpotensi cenderung terbatas di area critical support 6.815. 

Namun, investor tetap diimbau untuk mewaspadai bearish continuation ke level 6.785 jika terkonfirmasi breaklow dari critical support 6.815 pada perdagangan Kamis (8/12).

Baca Juga: IHSG Ditutup Anjlok 1,07% ke 6.818 Rabu (7/12), GOTO, BMRI, WIKA Jadi Top Losers LQ45

Proyeksi dia, IHSG akan bergerak di rentang support 6.815 dan resistance 6.960  pada perdagangan Kamis (8/12).

Rio membeberkan, terdapat sejumlah sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG. Pertama, spekulasi The Fed akan mempertahankan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) di Desember 2022. 

Hal ini berlawanan dengan pernyataan dari Kepala The Fed yang mengisyaratkan perlambatan The Fed Rate mulai Desember 2022. 

Akan tetapi, mayoritas pelaku pasar tetap meyakini bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps dalam Federal Open Market Committee (FOMC)  Desember 2022.

Dari regional, Neraca Perdagangan China turun ke US$ 69,84 miliar pada November 2022. Sementara itu, ekspor dan impor masing-masing turun sebesar 8,7%  dan 10,6% secara tahunan pada bulan yang sama. Hal ini menambah dikhawatirkan akan perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu pada 2022.

Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Memprediksi IHSG 2023 Dapat Mencapai 7.880

Di sisi lain, China mengumumkan pelonggaran aturan pembatasan Covid-19 pada Rabu (7/12). Salah satu pelonggaran tersebut adalah pencabutan aturan wajib hasil tes negatif Covid-19. 

Hal ini berpotensi memicu rebound lanjutan pada harga komoditas, termasuk minyak, gas dan batubara.

“Mempertimbangkan sentimen di atas, pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support pada saham-saham perbankan dan energi,” terang Roy kepada Kontan.co.id, Rabu (7/12). 

Saham perbankan dan energi yang dimaksud yakni BBRI, BBNI, BMRI, ELSA dan ADMR. Pelaku pasar juga bisa memperhatikan rebound lanjutan dari saham TLKM dan ESSA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×