kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

IHSG melaju kencang di pekan pertama Desember


Jumat, 08 Desember 2017 / 21:07 WIB
IHSG melaju kencang di pekan pertama Desember


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (8/12) ditutup menguat 0,40% ke level 6.030,95. Sepanjang pekan pertama perdagangan di Desember 2017 ini, IHSG naik 1,32%.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mencatat, mengakhiri pekan indeks Asia mayoritas ditutup menguat. Indeks Nikkei (+1.39%), TOPIX (+0.98%), Hang Seng (+1.19%), Shanghai (+0.81%) dan KOSPI (+0.08%). Data perdagangan China melampaui perkiraan analis dan angka PDB Jepang direvisi lebih tinggi.

Menurut Lanjar, negosiasi perpajakan AS memasuki kemajuan yang diharapkan. Nilai tukar dollar AS menguat dan memberikan indikasi pertumbuhan ekonomi global yang meyakinkan.

Menurut Lanjar pergerakan IHSG yang terkonsolidasi kembali terlihat pada level pergerakan MA20 secara teknikal. Indikator stochastic bergerak menguat dengan accelerations momentum yang cukup lambat.

Indikasi cukup positif jika IHSG mampu mengkonfirmasi break out MA20 (6.030) pada perdagangan selanjutnya. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat terbatas menguji resistance MA20 pada range pergerakan 6.015-6.052.

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani menilai pergerakan IHSG pekan ini mengalami konsolidasi dipengaruhi beberapa sentimen. Perhatian lebih diberikan pelaku pasar pada sentimen dari luar negeri, yakni jelang penetapan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Hal ini menurut Riska cenderung membuat investor memilih wait and see.

"Selama seminggu juga tercatat net sell asing Rp 2,48 triliun. Sentimen pengakuan Amerika Serikat (AS) bahwa Yerussalem sebagai ibukota Israel juga menjadi perhatian. Ditambah lagi reformasi pajak AS," tutur Riska. Dari dalam negeri, pemerintah merilis data inflasi, cadangan devisa, dan indeks kepercayaan konsumen. Namun, secara keseluruhan data ini dipandang Riska masih aman.

Adapun di pekan depan, Riska menilai IHSG akan minim sentimen dalam negeri. Data ekonomi dari Jepang dan Tiongkok menurutnya cenderung lebih berpengaruh. Sementara itu, putusan The Fed terkait penetapan suku bunganya di tanggal 12-13 Desember nanti juga tetap akan berpengaruh.

Selain itu, menurut Riska di akhir tahun ini Bank Indonesia (BI) juga akan menyampaikan beberapa statement terkait pertumbuhan ekonomi yang bisa jadi perhatian pelaku pasar. Dengan demikian, ia memprediksikan IHSG di pekan depan akan konsolidasi cenderung meguat. Proyeksinya IHSG akan bergerak di rentang 5.955-6.085.

Di minggu depan, Riska menyebut beberapa saham pilihan seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT H M Sampurna Tbk (HMSP), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Di sektor pertambangan Riska menyebut saham PT Timah Tbk (TINS), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA). “Semua saham BUMN perbankan dan BBCA juga bisa diperhatikan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×