Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melaju di tengah melemah bursa regional imbas pernyataan pengunduran diri Perdana Menteri Italia Matteo Renzi pada sesi I, Senin (5/12). Mengacu data RTI, indeks naik 0,37% atau 19,290 poin ke level 5.265,246.
Tercatat 161 saham menopang penguatan IHSG. Sedangkan 99 saham memerah dan 107 saham stagnan. Pada sesi perdagangan pagi volume perdagangan 5,38 miliar lots saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,33 triliun.
Delapan dari 10 indeks sektoral turut mendorong IHSG bergerak di zona hijau. Sektor pertambangan memimpin penguatan tertinggi 1,75%. Sedangkan, sektor yang melemah yakni aneka industri turun 0,50%, dan agrikultur turun 0,17%.
Namun, investor asing masih melakukan aksi jualnya. Di pasar reguler, net sell asing Rp 174,582 miliar dan Rp 263,436 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 6,91% ke Rp 13.150, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) naik 3,29% ke Rp 4.400, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 2,76% ke Rp 1.860,
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2,68% ke Rp 14.550, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 1,94% ke Rp 2.530, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,73% ke Rp 170.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin mengatakan bahwa pasca aksi doa bersama yang berlangsung kondusif kembali membuka peluang kenaikan IHSG.
"Kenaikan IHSG juga didukung oleh probabilitas kenaikan IHSG di Desember dalam 10 tahun terakhir, dengan demikian terbuka bagi indeks BEI untuk bergerak naik pada bulan ini," katanya dikutip dari Antara.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia pada kuartal keempat ini yang masih tumbuh merupakan peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian saham.
"Data perekonomian domestik yang telah dilansir cukup kondusif, pasar saham merespon situasi itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News