kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG masih berkesempatan menguat hari ini (15/9), sebaiknya akumulasi saham berikut


Selasa, 15 September 2020 / 06:00 WIB
IHSG masih berkesempatan menguat hari ini (15/9), sebaiknya akumulasi saham berikut


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini masih ada kesempatan untuk melanjutkan penguatan. Kemarin (14/9), IHSG ditutup naik 2,89% ke level 5.161,83.

Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hari ini (15/9), secara teknikal berhasil break out moving average 50 hari sebagai konfirmasi penguatan lanjutan ke level target Moving Average 20 dan 200 hari. Indikator stochastic membentuk pola golden cross pada area oversold dengan indikator RSI yang bergerak bullish reversal momentum. 

Sehingga menurut Lanjar secara teknikal IHSG hari ini masih berpotensi menguat dengan support resistance 5.145-5.240. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya adalah ANTM, ASII, BBTN, BMRI, BRPT, CTRA, INDY, JSMR dan PGAS.

Baca Juga: Minim koreksi dan lebih defensif, saham emiten barang konsumsi masih jadi primadona

Lanjar menyebut, beberapa saham-saham yang membantu penguatan IHSG pada Senin (14/9) adalah saham sektor properti yang naik 6,47% dan sektor industri dasar naik 4,28%. Kedua sektor tersebut menjadi pemimpin penguatan pasca PSBB lebih ringan dari perkiraan. 

Beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG diantaranya adalah saham BSDE yang naik 10,22% dan PWON tumbuh 8,57%. 

Saham-saham pakan ternak juga menjadi pemimpin penguatan sektor industri dasar. Beberapa saham tersebut diantaranya saham CPIN naik 5,08% dan JPFA naik 3,17%. 

Baca Juga: PSBB Jakarta tak separah yang diekspektasikan pasar, IHSG berhasil menguat

Kenaikan harga saham poultry terjadi setelah pemerintah berjanji benahi perunggasan di Tanah Air dengan menyeimbangkan suplai dan demand. Janji pemerintah ini diharapkan bisa memperbaiki harga ayam. 

Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 478,14 miliar dengan saham BBCA dan ASII menjadi saham paling banyak dijual asing. 

Mayoritas indeks saham Asia ditutup menguat. Setelah kemerosotan saham global pada pekan lalu. Investor berspekulasi pada kemajuan menuju vaksin Covid-19.

Pekan ini, pelaku pasar akan menanti keputusan The Fed untuk mempertahankan sikap dovish. Ini karena investor mulai melihat ada tanda-tanda pemulihan ekonomi global dari pandemi. Investor selanjutnya akan menanti data produksi industri dan penjualan ritel China akan dirilis pada hari Selasa sebagai acuan kondisi ekonomi saat Asia saat ini.

Baca Juga: Jelang rilis data neraca perdagangan, simak proyeksi IHSG untuk Selasa (15/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×