Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melenggang di zona hijau di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus ditutup di zona merah pada perdagangan perdana bulan April ini.
IHSG melemah 1,61% ke level 4.466,037 setelah sebelumnya menyentuh titik tertingginya di level 4.627,418.
Bersamaan, pelemahan IHSG hari ini, Rabu (1/4) juga diikuti dengan aksi jual bersih (net sell) yang dilakukan investor asing, yakni sebesar Rp 69,14 miliar di pasar regular dan Rp 69,73 miliar di semua pasar.
Baca Juga: Mata uang alias cash jadi investasi paling moncer di kuartal I-2020
Namun, IHSG justru melemah sesaat setelah Presiden Jokowi mengumumkan adanya stimulus berupa penambahan alokasi belanja dan pembiayaan dalam APBN 2020 sebesar Rp 405,1 triliun untuk penanganan virus Corona (Covid-19).
Lantas, apa yang menyebabkan IHSG keok di saat pemerintah memberikan guyuran dana jumbo untuk penanganan Covid-19?
Baca Juga: IHSG ditutup jatuh 1,61% ke 4.466,03 pada perdagangan Rabu (1/4)
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, pasar cenderung wait and see dan menunggu realisasi dari stimulus tersebut. Sebab, dampak stimulus tersebut terhadap sektor riil membutuhkan waktu.
“Jadi, ada semacam jeda waktu tunggu yang perlu diperhatikan apakah pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik. Jadi, semacam ada keraguan di pasar,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Selasa (1/4).
Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pelemahan IHSG hari ini tidak lepas dari pelemahan bursa global yang mayoritas bergerak negatif.
Baca Juga: Hingga tengah siang harga emas spot masih bergerak naik di US$ 1.585,53 per ons troi
Selain itu, Menteri Keuangan yang mengumumkan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi domestik bisa tumbuh -0,4% tahun ini direspon negatif oleh pelaku pasar.
“Tetapi secara teknikal pun IHSG juga berpotensi turun hari ini,” pungkas Herditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News