Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bangkit dari zona merah hingga sesi akhir perdagangan, Kamis (3/12). Mengacu data RTI menunjukkan indeks ditutup terkoreksi 0,19% atau 8,481 poin ke level 4.537,382.
Tercatat 177 saham memerah, 82 saham bergerak naik, dan 85 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 3,37 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,93 triliun.
Delapan dari 10 indeks sektoral memerah. Sektor pertambangan memimpin pelemahan yakni turun mencapai 1,43% dan diikuti agrikultur turun 0,87% serta konstruksi turun 0,71%.
Sementara, sisanya dua indeks sektoral yang menghijau yakni infrastruktur naik 0,92% dan barang konsumsi naik 0,07%.
Aksi jual asing masih saja mewarnai pasar hari ini. Net sell asing di pasar reguler Rp 202,487 miliar dan secara keseluruhan net sell asing mencapai Rp 395,314 miliar.
Saham-saham yang masuk jajaran top losers LQ45 antara lain: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 6,31% ke Rp 5.200, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 4,31% ke Rp 1.555, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun 2,77% ke Rp 6.150.
Saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain: PT Telekomunikasi Indonesia tbk (TLKM) naik 2,19% ke Rp 3.035, PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 2,18% ke Rp 3.750, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,53% ke Rp 51.575.
Asal tahu saja, pasar emerging market tengah tertekan menyusul pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang kian menegaskan langkah menaikkan suku bunga. Indeks MSCI Emerging Markets Index turun 0,3 % pada 08:40 di London, dengan semua 10 alat pengukur industri mundur.
Kospi Korea Selatan turun 0,8 % sebagai dana global yang menarik uang untuk hari kedua. Indeks FTSE / BEJ Afrika All Share Afrika Selatan jatuh untuk hari kelima, menurun 0,7 % ke level terendah sejak 1 Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
IHSG rehat siang dengan penurunan tipis
IHSG terkoreksi bersama bursa Asia
IHSG berpotensi rawan koreksi
