CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

IHSG Kembali All-Time High, Pasar Tunggu Hasil RDG Bank Indonesia


Kamis, 10 Februari 2022 / 07:45 WIB
IHSG Kembali All-Time High, Pasar Tunggu Hasil RDG Bank Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di level all-time high pada perdagangan Rabu (9/2) dengan kenaikan 0,66% ke posisi 6.834,60. Level penutupan all-time high sebelumnya dicapai pada Senin (7/2) ketika IHSG berakhir di level 6.804,93.

Untuk perdagangan esok hari, Kamis (10/2), salah satu hal yang ditunggu pelaku pasar adalah pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan moneter Indonesia ke depannya.

Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan mengatakan, pelaku pasar berharap BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level saat ini. Mengingat, inflasi pada Januari 2022 yang sebesar 2,18% masih terkendali dan relatif sejalan dengan konsensus BI di 2%-4%. 

Baca Juga: Wall Street Menguat Jelang Laporan Inflasi AS Esok

Inflasi yang terkendali membuat tekanan untuk menaikkan suku bunga acuan masih belum terlalu kuat. "Terlebih lagi, peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron memungkinkan pemerintah tidak akan terlalu mengambil kebijakan yang bakal mempengaruhi pasar secara berlebihan," kata Rifqi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (9/2).

Dengan begitu, keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga diharapkan mampu menjaga inflasi dan stabilitas nilai tukar, sistem keuangan, serta mendukung pemulihan ekonomi.

Selain berharap BI tetap mempertahankan suku bunga acuannya, pasar juga berharap BI akan memberikan petunjuk lanjutan yang jelas terkait kebijakan moneternya. Menurutnya, pengetatan harus dipertimbangkan secara matang dan dilakukan secara gradual.

Baca Juga: IHSG Diramal Kembali Menguat pada Kamis (10/2), Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

Di luar pengumuman hasil RDG BI, pelaku pasar juga akan menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Kamis (10/2) yang akan turut memengaruhi arah kebijakan moneter The Fed. Pelaku pasar juga menanti rilis data penjualan motor domestik yang pada Desember 2021 naik signifikan sebesar 67,4%.

Analis FAC Sekuritas Indonesia Patrick Jorghy Manek menambahkan, data inflasi AS terbaru diperkirakan berada pada level tertinggi selama empat dekade, yakni sebesar 7,2%. "Hal tersebut dapat menambah kekhawatiran investor bahwa The Fed akan membuat kebijakan yang lebih hawkish," ucap Patrick.

Patrick memprediksi, support terdekat IHSG berada di area 6.780 yang jika berhasil dijebol, maka IHSG bisa kembali turun ke area 6.730. Kemudian, untuk resistance terdekatnya ada di area 6.860 yang jika bisa tembus, IHSG potensial bergerak ke area 6.900. Untuk perdagangan Kamis (10/2), Rifqi memproyeksi IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.780 dan resistance 6.861.

Baca Juga: Jelang Rilis Inflasi AS, Rupiah Berpotensi Tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×