kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang Rilis Inflasi AS, Rupiah Berpotensi Tertekan


Rabu, 09 Februari 2022 / 18:53 WIB
Jelang Rilis Inflasi AS, Rupiah Berpotensi Tertekan
ILUSTRASI. Rabu (9/2), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,28% ke level Rp 14.358 per dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil mengakhiri pelemahan dalam beberapa hari terakhir. Pada perdagangan hari ini, Rabu (9/2), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,28% ke level Rp 14.358 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga berhasil mencatatkan penguatan. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.366 per dolar AS atau menguat 0,13% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah tidak terlepas dari adanya koreksi pada dolar AS. Menurutnya, hal ini seiring dengan para pelaku pasar yang wait and see jelang rilis data inflasi AS yang diproyeksikan kembali naik tinggi. Oleh karena itu, dia menilai penguatan rupiah ini hanya bersifat sementara dan berpotensi kembali tertekan pada perdagangan esok, Kamis (10/2).

Baca Juga: IHSG Rekor Lagi di 6.834 pada Rabu (9/2), Net Buy Asing Rp 1,43 Triliun

Senada, Research and Education Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin meyakini, inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat akan masih tetap. Ia memperkirakan, inflasi AS pada Januari bisa menyentuh level 7,3%.

“Hal ini akan membuat ekspektasi pelaku pasar akan kenaikan suku bunga acuan The Fed akan semakin menguat. Pada akhirnya dapat akan kembali menguatkan dolar AS dan menekan mata uang emerging markets,” kata Nanang kepada Kontan.co.id, Rabu (9/2).

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat 0,13% ke Rp 14.366 per Dolar AS pada Rabu (8/2)

Sementara dari dalam negeri, Lukman juga menilai kenaikan kasus Covid-19 omicron di Indonesia yang semakin tinggi juga membuat pasar waspada. Menurutnya, ini bisa menjadi katalis negatif untuk perdagangan esok.

Lukman memproyeksikan rupiah akan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.300-Rp 14.450 per dolar AS. Sementara hitungan Nanang, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.350 per dolar AS-Rp 14.420 per dolar AS untuk esok hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×