Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tak bertenaga di sesi II. Pada pukul 14.12, indeks tercatat melorot 3,85% menjadi 3.653,58. Bahkan, pada transaksi sebelumnya, indeks sempat menyentuh level 3.647,152 atau anjlok 4,18%.
Secara sektoral, sektor pertambangan mencatatkan penurunan paling dalam sebesar 7,04%. Baru kemudian diikuti oleh sektor industri dasar dan konstruksi dengan penurunan masing-masing 5,71% dan 5,30%.
Penurunan IHSG pada hari ini sejalan dengan kondisi yang terjadi di pasar saham Asia Pasifik. Mayoritas indeks acuan Asia tenggelam di zona merah. Sebut saja indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang yang turun 1,71%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 2,26%, Shanghai Stock Exchange Composite Index turun 2,73%, indeks Kospi turun 2,8%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,94%.
Jika dibandingkan dengan indeks acuan Asia lainnya, IHSG tergerus paling dalam.
Menurut Pengamat Pasar Modal Jimmy Dimas Wahyu, penurunan indeks pada awal pekan ini masih dipengaruhi oleh sentimen global. "Data pengangguran AS, perlambatan ekonomi China dan India, serta krisis Eropa merupakan beberapa penyebab penurunan indeks di kawasan regional. Tak terkecuali IHSG," jelasnya.
Dia menilai, indeks berpotensi masih akan melanjutkan koreksi. Adapun level support IHSG berada di kisaran 3.580-3.640.
Dalam kondisi seperti saat ini, Jimmy menyarankan agar investor jangan terlalu agresif. "Sebaiknya wait and see terlebih dulu menunggu perkembangan pasar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News