Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Beberapa data Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada akhir pekan lalu menyebabkan bursa AS terkoreksi cukup dalam. Sekadar mengingatkan, pada akhir pekan kemarin, Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpangkas 2,22%.
Menurut Analis Reliance Securities, Andy Wibowo Gunawan, hal ini berpotensi menambah katalis negatif bagi pasar saham domestik yang saat ini memang dalam tren melemah akibat masalah krisis utang di Uni Eropa.
"Naiknya harga emas dunia juga bisa memperkuat adanya indikasi bahwa investor saat ini melarikan uangnya ke aset yang lebih aman," kata Andy, Senin (4/6).
Pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (4/6), Andy memprediksi IHSG akan melemah di kisaran 3.750-3.820.
Di tengah situasi yang kurang kondusif seperti ini, dia merekomendasikan beberapa saham yang masih bisa dipertimbangkan investor untuk dibeli seperti GGRM, BUMI, dan JAWA.
"Sedangkan saham-saham yang saya rekomendasikan untuk jual, antara lain seperti saham PNBN, BHIT, dan TMPI," tambah Andy.
Sementara itu, pengamat pasar saham Edwin Sinaga memperhatikan, indeks sebenarnya sudah masuk ke dalam kategori oversold. "Namun, karena adanya sentimen negatif yang datang bertubi-tubi, maka IHSG cenderung terus terkoreksi, termasuk depresiasi rupiah terhadap dollar AS," ungkapnya.
Hari ini, Edwin memperkirakan IHSG masih akan terkikis dengan kemungkinan penurunan sekitar 2% lagi dengan posisi support di 3.700 dan resisitance 3.840.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News