Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh ke level terendah satu bulan pada sesi I, Kamis (7/11). Padahal, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa kembali meningkat menjadi US$ 126,7 miliar pada akhir Oktober 2019.
Mengutip RTI, indeks terkoreksi 1,32% atau 82,224 poin ke level 6.135,321. Tercatat 296 saham turun, 86 saham naik, dan 129 saham stagnan.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Kamis (7/11)
Volume perdagangan pagi capai 4,38 miliar saham dengan nilai transaksi hingga Rp 3,66 triliun. Di pasar reguler, net sell asing Rp 587,489 miliar dan Rp 570,149 miliar keseluruhan market.
Seluruh indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor aneka industri paling dalam penurunannya di antara 10 sektor lainnya 1,93%. Diikuti keuangan turun 1,79% dan pertambangan turun 1,60%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain;
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS) turun 5,21% ke Rp 3.820
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 4,88% ke Rp 2.340
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 4,57% ke Rp 3.970
Baca Juga: Mencari arah, IHSG terkoreksi tipis 0,09% pagi ini
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain;
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 2,40% ke Rp 1.495
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik 0,79% ke Rp 12.750
- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 0,69% ke Rp 7.300
Baca Juga: IHSG diprediksi rebound, ini saham rekomendasi Binaartha Sekuritas
Melansir dari Reuters, IHSG terseret penurunan saham keuangan. Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak eksekutif bank untuk membantu memacu pertumbuhan dengan pemotongan suku bunga pinjaman dan pinjaman, menyusul data pertumbuhan kuartal ketiga yang lemah. Pernyataan pemerintah ini dapat menekan margin pemberi pinjaman.
Di sisi lain, bursa saham Asia Tenggara lainnya bergerak volatile akibat tanda-tanda penundaan Washington dan Beijing menyegel kesepakatan perdagangan sementara.
Reuters pada hari Rabu (6/11) melaporkan bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Xi Jinping dari China untuk menandatangani perjanjian perdagangan sementara yang ditunggu-tunggu bisa ditunda hingga Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News