Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami rebound pada perdagangan Kamis (7/11). Di mana, pergerakan indeks yang positif diyakini datang dari optimisme pasar terhadap data cadangan devisa (cadev) Indonesia.
Mengutip RTI, pada perdagangan Rabu (6/11) indeks ditutup koreksi ke level 6.217,54 atau turun sebanyak 0,74%. Tekanan IHSG tersebut juga diikuti aksi net sell dari investor asing sebanyak Rp 401,78 miliar di seluruh market.
Baca Juga: Laba BTPN Syariah Naik Hingga 40%, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham BTPS
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan, indikator MACD sudah menunjukkan sinyal dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Meskipun demikian, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
"Pelaku pasar juga menunggu data cadev, harapannya masih positif dikisaran US$ 124,80 miliar," kata Nafan kepada Kontan, Rabu (6/11).
Untuk itu, indeks diprediksi bakal bergerak area support 6.180,34 hingga 6.149,02. Sementara itu, level resistance berada di area 6.264,15 hingga 6.304,05.
Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal saham PTBA, UNTR, dan AALI
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
AKRA, Daily Rp 3.870. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Akumulasi Beli” pada area level Rp 3.830 – Rp 3.880, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.920, Rp 4.000, Rp 4.320, Rp 4.640 dan Rp 4.960. Support: Rp 3.830 & Rp 3.680.
APLN, Rp 202. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar.
“Akumulasi Beli” pada area Rp 200 – Rp 204, dengan target harga secara bertahap di level Rp 220, Rp 272, Rp 324 dan Rp Rp 378. Support: Rp 190 & Rp 166.
Baca Juga: Hingga kuartal III, kontrak baru WIKA dari luar negeri sumbang Rp 2,5 triliun