Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini berpotensi terkoreksi. IHSG ditutup menguat 1,56% ke level 5.813,99 pada Rabu (2/12).
Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal masih berhasil break out resistance 5.800. Ini menandakan pergerakan IHSG hari ini cukup optimis setelah berhasil kuat di atas MA20 dan lower bollinger bands.
Indikator stochastic terkonsolidasi pada area yang cukup tinggi setelah membentuk pola dead-cros pada area jenuh beli. Indikator Money Flow Index terlihat cukup tinggi namun peluang bergerak fluktuatif menguat masih terlihat.
Baca Juga: Kalangan milenial masih belum melek soal literasi keuangan
Sehingga Lanjar mengatakan, pergerakan IHSG hari ini bisa berpotensi jenuh dan bertahan di level psikologis 5.800 sebagai support konfirmasi pembalikan arah dengan support resistance 5.738-5.850.
Saham-saham yang menjadi rekomendasi Lanjar dan masih berpeluang menguat secara teknikal diantaranya ACES, BSDE, CTRA, JSMR, TOTL, UNVR.
IHSG ditutup menguat lebih dari sepersen sebesar 89,24 poin ke level 5.813,99 karena terbantu saham-saham sektor Pertambangan yang naik 2,66%. Selain itu beberapa sektor lain juga menguat lebih satu persen. Diantaranya, saham sekor aneka industri naik 2,63% dan saham sektor infrastruktur naik 2,12%. Beberapa sektor tersebut menjadi penopang penguatan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.
Menurut Lanjar, optimisme investor terhadap outlook komoditas tambang di tahun depan terutama yang merupakan bahan dasar pembuatan baterai masih menjadi faktor utama. Rentetan data indeks kinerja PMI manufaktur dan inflasi di Indonesia yang cukup baik masih mampu mendorong penguatan IHSG hingga menghapus pelemahan yang terjadi di akhir bulan November lalu.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguji resistance 5.855 pada Kamis (3/12)
Investor asing tercatat net buy pada pasar reguler sebesar Rp 15,03 miliar sedangkan total dari keseluruhan pasar net sell sebesar Rp 155,31 miliar.
Dari regional, indeks saham Asia ditutup bervariasi dengan pergerakan yang tipis. Investor mempertimbangkan kembali pembicaraan stimulus di AS dan kemajuan vaksin covid-19. Yuan China terkoreksi setelah Joe Biden dikabarkan tidak akan segera menghapus tarif barang-barang China.
Ekuitas di Eropa membuka perdagangan dengan melemah mengiringi indeks berjangkanya yang juga melemah lebih dulu. Ini karena investor melihat pembicaraan stimulus dan kemajuan vaksin Covid-19 yang lambat di tengah tingginya pertumbuhan kasus di Eropa.
Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,8% menjadi US$ 44,22 per barel. Minyak merosot karena ketegangan antara anggota OPEC meningkatkan ketidakpastian atas kebijakan yang menunda peningkatan produksi yang direncanakan sebelumnya di Januari 2021. Selanjutnya the Fed bersaksi di depan Kongres lagi pada hari Rabu.
Baca Juga: Perbaikan ekonomi jadi prospek positif bagi portofolio saham di tahun depan
Dimana adanya Laporan ketenagakerjaan AS pada hari Jumat diharapkan menunjukkan lebih banyak orang Amerika kembali bekerja pada bulan November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News