Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur di tengah beragamnya wajah pasar regional di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada Juni mendatang. Mengutip data RTI, Rabu (3/5), indeks ditutup terkoreksi 0,50% atau 28,440 poin ke level 5.647,368.
Tercatat 236 saham bergerak turun, 93 saham bergerak naik, dan 94 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini 9,60 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,92 triliun.
Delapan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor pertambangan paling dalam penurunannya 2,26%. Sementara, dua sektor yang menghijau yakni barang konsumsi 0,63% dan manufaktur naik 0,01%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 6,64% ke Rp 2.110, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 5,23% ke Rp 1.630, dasn PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 4,38% ke Rp 2.840.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 2,76% ke Rp 298, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 1,98% ke Rp 1.545, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik 1,57% ke Rp 3.880.
Hari ini, investor asing masih getol membukukan aksi belinya mencapai Rp 273,093 miliar. Sementara, di pasar reguler net buy asing Rp 338,699 miliar.
Di sisi lain, bursa saham Asia berakhir mixed pada perdagangan hari ini. Di tengah ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada Juni mendatang.
Mengacu CME Group's FedWatch Tool, peluang kenaikan suku bunga pada Juni mendatang sekitar 63%.
Mengutip Reuters, Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang turun 0,1%, setelah mendekati level tertinggi dua tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News