kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

IHSG Ditutup Menguat 0,96% Kamis (26/6) Ini, Simak Review Sepekan Ini


Kamis, 26 Juni 2025 / 19:17 WIB
IHSG Ditutup Menguat 0,96% Kamis (26/6) Ini, Simak Review Sepekan Ini
ILUSTRASI. Pengunjung mengambil gambar layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mecatat sepanjang tahun 2025, sebanyak 14 perusahaan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana terhimpun melalui aksi Initial Public Offering (IPO) mencapai Rp7,01 triliun. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil parkir di zona hijau pada perdagangan Kamis (26/6), meskipun secara mingguan masih berada dalam tren pelemahan.

Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat sebesar 0,96% ke level 6.897,40. Namun, dalam sepekan terakhir, indeks masih mencatatkan penurunan sebesar 1,02%.

Baca Juga: Intip Bank Blue Chip LQ45 saat IHSG Naik pada Kamis (26/6), Cek BBRI, BMRI, dan BBCA

Volume perdagangan saham tercatat sebanyak 21,02 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 14,74 triliun.

Sebanyak 357 saham menguat, 247 saham melemah, dan 200 saham stagnan.

Direktur PT Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus, menjelaskan bahwa pelemahan IHSG dalam sepekan terakhir didorong oleh sentimen eksternal, terutama konflik antara Israel dan Iran yang mendorong harga minyak melonjak tajam.

“Kenaikan harga minyak memunculkan kekhawatiran terhadap potensi pelebaran defisit APBN Indonesia,” jelas Daniel kepada Kontan.co.id, Kamis (26/6).

Selain itu, sinyal dari The Fed yang masih enggan memangkas suku bunga dalam waktu dekat turut membuat pasar negara berkembang (emerging markets) kurang menarik bagi investor global.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,96% ke 6.897, Top Gainers LQ45: MBMA, JPFA dan BBTN, Kamis (26/6)

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat bahwa tekanan jual masih mendominasi pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir.

Namun, secara teknikal, IHSG masih tertahan oleh garis rata-rata bergerak 20 hari (MA20).

“Konflik Timur Tengah yang mulai mereda, serta pelemahan nilai tukar dolar AS, memberi sedikit sentimen positif bagi rupiah dan IHSG,” ungkap Herditya.

Ia menambahkan, harga komoditas seperti minyak mentah dan emas juga mulai menurun seiring meredanya ketegangan geopolitik.

Proyeksi IHSG Awal Pekan

Untuk perdagangan awal pekan, Senin (30/6), Daniel memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.800 – 6.950. Ia merekomendasikan saham:

  • JPFA dengan target jangka pendek Rp 1.600 per saham
  • ANTM dengan target Rp 3.100 per saham

Baca Juga: Mewaspadai Tekanan Lanjutan ke Bursa Saham Indonesia

Sementara itu, Herditya memperkirakan IHSG berpeluang menguat terbatas, dengan support di level 6.833 dan resistance 6.881.

Ia menyarankan investor mencermati perkembangan berikut: Situasi geopolitik di Timur Tengah, rilis data manufaktur China, dan tren harga komoditas global, terutama minyak dan emas.

Adapun rekomendasi saham dari Herditya untuk awal pekan meliputi:

  • JPFA di kisaran Rp 1.535 – Rp 1.605
  • ULTJ di kisaran Rp 1.395 – Rp 1.475
  • INCO di kisaran Rp 3.380 – Rp 3.490

 

Selanjutnya: Program Teaching Factory dari SMBC Indonesia dan Djarum Foundation Menuai Hasil

Menarik Dibaca: Tangsel Diguyur Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Besok (27/6) di Banten Selengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×