Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ambrol ke bawah level 7.000. Pada akhir perdagangan Kamis (19/6), IHSG ditutup 1,96% atau turun 139,14 poin.
Executive Director, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo menjelaskan tekanan pada IHSG datang dari tensi geopolitik Timur Tengah yang memanas.
Itu menyulut kenaikan harga minyak dunia. Data Trading Econmics pada Kamis (19/6) pukul 17:54 WIB menunjukkan, WTI menguat 1,30% dalam sehari ke posisi US$ 76,11 per barel, melonjak 22,50 % dalam sebulan terakhir.
“Indonesia banyak impor minyak yang tercemin dari APBN kalau harga minyak naik terus sampai US$ 100 per barel, dampaknya akan negatif,” jelasnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/6).
Baca Juga: IHSG Ditutup Jatuh 1,96% ke 6.968,6 Kamis (19/6), Top Losers LQ45: ANTM, PGEO, SMGR
Namun kalau harga batubara melambung, justru dampaknya akan positif ke pasar Indonesia. Sebab, lanjut Henry, mayoritas ekspor Indonesia paling besar berasal dari batubara.
“Jadi dengan adanya tensi geopolitik di Timur Tengah, harus dipantau juga pergerakan harga komoditas dunia,” ucapnya.
Namun dia menilai dampak perang dagang terhadap Indonesia tidak separah dari yang diekspektasikan. Menurutnya, pelaku pasar dapat memperhatikan secondary impact, terutama apa yang terjadi di China.
Baca Juga: Bernasib Sama, Intip 3 Saham Bank Blue Chip LQ45 saat IHSG Anjlok Hari Kamis (19/6)
Dia bilang tersebut karena foreign direct investment dari China merupakan yang terbesar kedua di Indonesia. Selain itu, China juga menjadi salah satu destinasi ekspor terbesar Indonesia.
Kendati begitu, Henry menyampaikan masih terdapat peluang bagi penguatan pasar modal Indonesia yang salah satunya datang dari penurunan suku bunga.
“Penurunan suku bunga akan memberikan dampak positif, agar fund flow masuk ke emerging market. Kami memprediksi adanya ruang untuk satu hingga dua kali pemotongan suku bunga di Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut, JP Mogran memproyeksikan untuk 12 bulan ke depan, IHSG akan bergerak di rentang 6.500–7.500. Henry bilang rentang yang lebar ini dipengaruhi oleh volatilitas yang tinggi.
Sementara itu sektor kesukaan JP Morgan jatuh pada konsumer. Selain itu, JP Morgan juga menyukai sektor tambang, khususnya yang berkaitan dengan emas.
Selanjutnya: Cerita Maudy Ayunda dan Caca Tengker Kala Menggunakan Lotion dengan Kandungan Oat
Menarik Dibaca: Cerita Maudy Ayunda dan Caca Tengker Kala Menggunakan Lotion dengan Kandungan Oat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News