kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

IHSG ditutup melemah, bursa tetap sambut positif upaya BI


Rabu, 30 Mei 2018 / 22:33 WIB
IHSG ditutup melemah, bursa tetap sambut positif upaya BI
ILUSTRASI. Papan Elektronik Perdagangan Saham di Gedung BEI


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (30/5) diklaim bukan karena Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI 7DRR) lagi ke level 4,75%. 

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan, pelemahan murni karena sentimen negatif dari eksternal.

Menurut Hans, pasar merespon positif upaya BI menaikkan suku bunga acuannya, ini terlihat dari aktivitas pasar saham beberapa hari terakhir yang menghijau. Bahkan, kenaikan BI 7DRR dinilai mampu membuat imbal hasil Tanah Air lebih menarik.

"Jelang kenaikan BI 7DRR, bursa tercatat hijau, ini karena pasar merespon positif rencana BI naikkan suku bunga lagi," ungkap Hans.

Sebelumnya, imbal hasil obligasi Amerika Serikat (US Treasury) untuk tenor 10 tahun hingga di atas 3%. Kondisi tersebut berdampak pada larinya investor asing dari Tanah Air dan memilih kembali ke negara asal AS.

"Pasar juga merespon positif (kenaikan BI 7DRR), karena akan menaikkan yield kita dan bisa menarik kembali investor masuk ke sini," kata Hans kepada Kontan.co.id, Rabu (20/5).

Harapannya, arus keluar dana asing yang masih berlangsung saat ini, bisa diredam lewat kenaikan BI-7DRR. Selanjutnya, dengan yield yang naik, investor yang sudah keluar bisa kembali lagi.

"Koreksi karena profit taking dan kedua karena masalah politik di Italia, yang berpotensi menjadi krisis dan berdampak luas," ujarnya.

Selain krisis Italia, Presiden AS Donald Trump yang gagal mencapai kesepakatan dagang dengan China, serta dibatalkannya pertemuan antara AS dengan Korea Utara turut menjadi faktor pelemahan IHSG. Selain itu, masalah perang saudara di Iran, serta wacana Rusia dan OPEC yang bakal menaikkan produksi minyak turut memberu andil pada pelemahan indeks.

Namun, Investa Saran Mandiri menekankan bahwa pelemahan IHSG lebih didominasi sentimen eksternal. "Sehingga arah bursa ke depan masih ada volatilitas yang didominasi faktor eksternal," tandas Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×