Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat tipis 0,1% pada Rabu (30/5) siang, setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan untuk kedua kalinya. Namun, akhirnya indeks harus ditutup turun 0,94% ke level 6.011,05.
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai, pelemahan indeks yang terjadi hari ini lebih dikarenakan maraknya aksi profit taking di pasar.
"IHSG masih kuat di level support 5.900. Meskipun menjelang rapat The Fed bulan depan dan musim libur panjang, ada peluang terjadi koreksi sementara," jelas Aditya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5).
Jika nilai tukar rupiah bisa stabil, Aditya memperkirakan indeks tidak akan menembus level support baru, baik jangka pendek maupun untuk jangka menengah. Tapi, jika pelemahan rupiah dibiarkan, potensi support baru bisa berada di kisaran 5.820-5.900.
Namun, level support baru diperkirakan tidak ditembus. Apalagi, ada pernyataan BI bahwa kenaikan suku bunga acuan (BI 7DRR) tidak selalu merugikan pertumbuhan ekonomi. "Tapi tentu kita akan lihat pertumbuhan kuartal II-2018. Jika di bawah target, maka market akan terkoreksi dan mengganggu kepercayaan investor," ungkap Aditya.
Sementara, lanjut Aditya, yang dilakukan BI saat iniĀ untuk melihat stance kebijakan monteter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. "Jika The Fed menaikkan suku bunga pada Juni nanti, maka kenaikan BI 7DRR saat ini agar tidak telat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News