Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan berhasil menguat sebesar 0,65% ke posisi 4.958,77 pada perdagangan Senin (5/10). Dalam tiga bulan terakhir, IHSG mengalami kenaikan hingga 1,09%. Meski demikian, jika dihitung dari awal tahun IHSG masih terpuruk 21,29%.
Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo melihat, IHSG masih memiliki peluang untuk menguat pada kuartal akhir tahun ini. Ia memproyeksi, IHSG bisa merangkak naik dan mencapai level 5.200 hingga 5.300 pada tutup tahun 2020.
Wisnu mengungkapkan, ada sejumlah sentimen penggerak IHSG untuk mencapai level tersebut. Pertama, terkait realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Per 28 September 2020, realisasi penyerapan program PEN tercatat tumbuh 43,8% atau mencapai Rp 304,62 triliun dari pagu PEN pada tahun ini sebesar Rp 695,2 triliun.
Baca Juga: Hari ini melesat 34%, harga saham Jasnita Telekomindo (JAST) masih bisa naik lagi
"Walaupun ini belum ada separuhnya, tapi kami melihat pada kuartal empat ini seharusnya realisasi PEN lebih cepat lagi. Sehingga, tekanan ke ekonominya lebih ringan di kuartal empat ini," ungkapnya ketika dihubungi Kontan, Senin (5/10).
Selanjutnya, apabila target Pemerintah terkait vaksinasi Covid-19 pada akhir tahun ini benar terealisasi juga bisa mengangkat pergerakan IHSG. Selain itu, proyeksi kondisi ekonomi global yang makin membaik di kuartal IV ketimbang kuartal II yang menyebabkan banyak negara mengalami resesi turut mewarnai pergerakan IHSG.
Prediksi penguatan IHSG juga tak lepas dari fenomena window dressing dan santa claus rally di akhir tahun. Meski di tengah pandemi Covid-19, Wisnu bilang masih ada ruang adanya fenomena window dressing. Menurutnya, perkembangan terkait vaksin Covid-19 pun menjadi penentu seberapa besar window dressing itu bisa terjadi.
Di tengah potensi penguatan IHSG, Wisnu bilang beberapa sektor masih menarik untuk dicermati, misalnya saja sektor telekomunikasi dan konsumer. Ia menjelaskan kedua sektor ini masih akan jadi salah satu penopang pergerakan indeks di kuartal IV dan berpeluang melanjutkan penguatan.
Baca Juga: IHSG menguat, asing justru lego saham-saham ini, Senin (5/10)
Wisnu menjagokan saham TLKM dari sektor telekomunikasi dan saham GGRM dari sektor konsumer. "Kalau dikaitkan dengan window dressing dan santa claus rally, TLKM dan GGRM ini memang konsisten mengalami penguatan di akhir tahun selama 5 tahun terakhir," imbuhnya.