kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.678   2,00   0,01%
  • IDX 8.521   -0,43   -0,01%
  • KOMPAS100 1.181   1,50   0,13%
  • LQ45 857   0,11   0,01%
  • ISSI 301   1,37   0,46%
  • IDX30 442   -1,77   -0,40%
  • IDXHIDIV20 511   -1,57   -0,31%
  • IDX80 133   0,24   0,18%
  • IDXV30 136   -0,19   -0,14%
  • IDXQ30 141   -0,45   -0,31%

IHSG Diproyeksikan Sideways Rabu (26/11), Simak Sentimen dan Rekomendasinya


Rabu, 26 November 2025 / 06:45 WIB
IHSG Diproyeksikan Sideways Rabu (26/11), Simak Sentimen dan Rekomendasinya
ILUSTRASI. Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/11/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak sideways pada perdagangan Rabu (26/11/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/13/11/2025


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak sideways pada perdagangan Rabu (26/11/2025). Hal ini terjadi di tengah aksi ambil untung dan minimnya sentimen pendorong dari pasar global yang terjadi pada Selasa (25/11/2025).

Pada akhir perdagangan Selasa (25/11/2025), IHSG berakhir di level 8.521,88 atau turun 48,37 poin setara 0,56%. Padahal, indeks sempat menyentuh rekor intraday tertinggi baru di 8.574 sebelum berbalik melemah.

Pelemahan IHSG terutama dipicu oleh aksi profit taking setelah lonjakan signifikan pada perdagangan sebelumnya. Sektor properti dan real estate mencatat koreksi terdalam sebesar 0,94%, sementara sektor industrials menjadi penopang pasar dengan penguatan 3,10%.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi Setelah Cetak Rekor, Cermati Saham Rekomendasi Analis

Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, menilai pergerakan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi. Dari sisi teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk pola death cross, namun histogram MACD tetap berada di area positif. IHSG juga masih bertahan di atas moving average lima hari.

“Dengan kondisi teknikal tersebut, IHSG berpotensi bergerak sideways dalam rentang 8.470 sampai 8.570. Level pivot berada di 8.570, sementara resistance terdekat ada di 8.600,” ujar Alrich kepada Kontan, Selasa (25/11/2025).

Ia menambahkan, penguatan rupiah ke sekitar Rp16.655 per dolar AS turut menjadi penopang psikologis bagi pasar. Mata uang Garuda menguat seiring pelemahan dolar AS akibat meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada Desember.

Dari sisi global, bursa Asia bergerak variatif karena investor melakukan aksi ambil untung. Bursa Eropa dibuka menguat pada perdagangan siang, mengikuti tren positif di Wall Street sehari sebelumnya. Namun indeks futures di AS bergerak melemah terbatas.

Sementara itu, sentimen moneter global masih cukup dominan. Pernyataan Presiden The Fed New York John Williams dan Gubernur The Fed Christopher Waller memberi sinyal bahwa penurunan suku bunga pada Desember menjadi semakin masuk akal. Pasar juga mencermati perkembangan hubungan AS-Tiongkok setelah Presiden Xi Jinping dan Presiden Donald Trump kembali melakukan kontak telepon pertama sejak kesepakatan dagang bulan lalu.

Baca Juga: IHSG Terseret Aksi Jual Mengawali Selasa (25/11), Berlawanan dengan Bursa Asia

Dari Tiongkok, bank sentral (PBoC) melakukan injeksi likuiditas senilai CNY 1 triliun melalui fasilitas MLF (medium-term lending facility) tenor satu tahun. Injeksi ini menghasilkan tambahan likuiditas bersih CNY 100 miliar, menandai sembilan bulan berturut-turut injeksi bersih MLF.

Di dalam negeri, pasar masih mewaspadai perlambatan pertumbuhan kredit meskipun pemerintah menyuntikkan likuiditas Rp200 triliun ke sistem perbankan pada September lalu.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyebut investor cenderung berhati-hati sambil menanti rilis data laba industri Tiongkok untuk periode Januari-Oktober yang akan keluar pekan ini.

 “Kondisi global yang serba hati-hati membuat pergerakan IHSG lebih dipengaruhi oleh arus keluar masuk dana jangka pendek,” ujarnya.

Untuk perdagangan Rabu (26/11/2025), Alrich merekomendasikan sejumlah saham sebagai top picks, yakni TINS, ASII, PYFA, ISAT, dan KLBF. Sepanjang perdagangan kemarin, saham-saham yang mencatat penguatan di LQ45 di antaranya BUMI, MBMA, KLBF, NCKL, dan ISAT. Adapun saham yang mencatat penurunan antara lain AMMN, BBRI, EMTK, INDF, dan SMGR.

Dengan kombinasi teknikal yang masih konstruktif dan sentimen global yang cenderung stabil, IHSG diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan Rabu (26/11/2025).

Selanjutnya: Pasar Fokus Pada Perubahan Kebijakan Pemerintah, Simak Rekomendasi Saham Hari ini

Menarik Dibaca: 5 Gejala Asam Urat yang Tidak Biasa, Apakah Anda Mengalaminya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×