Reporter: Nur Qolbi | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini dalam tren melemah. Pada perdagangan Jumat (17/5), IHSG melemah 1,17% ke level 5.826,86. Sementara itu, selama sepekan ini, IHSG melemah 6,16%.
Menurut Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi, investor masih terpaku pada sentimen politik yang kian memanas menjelang hasil pemilihan umum dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Per perdagangan Jumat (17/5), tercatat investor asing masih melakukan aksi jual dengan nilai bersih Rp 789,27 miliar.
Menurut Lanjar, sentimen positif bagi bursa saham Indonesia akan mulai muncul diawali dengan ekspekstasi International Monetary Fund (IMF) atas pertumbuhan ekonomi dan defisit transaksi berjalan alias current account deficitĀ (CAD). IMF memprediksi, pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia akan berada di kisaran 5,2% dan CAD bakal menyempit dengan target di bawah 2,5%.
Sebagai informasi, per kuartal pertama tahun 2019, ekonomi Indonesia cenderung tumbuh stabil sebesar 5,07% secara tahunan. Sementara itu, CAD Indonesia pada kuartal I-2019 defisit US$ 7 miliar atau setara 2,6% dari produk domestik bruto.
Sentimen positif lainnya datang dari adanya kemungkinan penurunan suku bunga acuan. Goldman Sach memprediksi, Indonesia akan dapat memangkas suku bunga acuan hingga 50 basis poin (bps) di tahun ini.
Secara teknikal, Lanjar melihat adanya sedikit harapan untuk rebound. "Karena kondisi momentum yang telah sangat rendah," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5). Ia memperkirakan IHSG kembali mencoba menguat dengan support di level 5.800 dan resistance di 5.900.
Saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News