kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

IHSG terus turun, racik ulang portofolio investasi


Jumat, 17 Mei 2019 / 15:11 WIB
IHSG terus turun, racik ulang portofolio investasi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak perlu cut loss di saat kinerja indeks harga saham gabungan menurun. Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi berbagi kiat mengatur portofolio saat sentimen negatif bertubi datang menekan pasar investasi dalam negeri.

Jumat (17/05), pukul 14.26 level IHSG masih terkoreksi 0,38% ke Rp 5.873. Sedangkan pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG masih berada di level 5.928.

Tren penurunan masih terjadi, tetapi Reza menyarankan kepada investor yang aset sahamnya terkerek turun untuk wait and see dan jangan melakukan cut loss.

"Saat ini waktu yang baik untuk average down," kata Reza, Kamis (16/5).

Sementara, bagi investor yang belum masuk ke instrumen investasi, saat ini menjadi waktu yang baik untuk mencicil averaging buy, karena faktor yang menjadi pemberat penurunan IHSG adalah sentimen eksternal perang dagang AS dan China.

Sementara, bagi investor yang ingin mengurangi porsi instrumen berisiko tinggi seperti saham, bisa berpindah dulu ke reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap.

Reza mengamati saat ini harga obligasi juga sedang turun dan yield bergerak naik. Kondisi tersebut cukup berpotensi mendatangkan keuntungan mengingat ruang Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga masih luas.

Dengan asumsi rupiah terjaga di Rp 14.400 per dollar AS, Reza mengatakan BI bisa menurunkan suku bunga dan yield berpotensi berada di kisaran 7,6%-7,7%.

Untuk investor konservatif, Reza menyarankan untuk membagi porsi investasi di 50% saham, 30% obligasi dan 20% pasar uang.

"Namun, saya pribadi cenderung masuk ke pasar uang sambil averaging buy saham sampai bottom, jadi porsinya 20% saham dan 80% di pasar uang," kata Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×