Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih kembali ditutup melemah 1,49% ke poin 106,087 atau 7.034,14.
Kembali terkoreksinya IHSG ini masih didorong oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) ke papan pemantauan khusus, usai terkena suspensi dua kali di bulan Mei. Saham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini kembali menapaki level auto rejection bawah (ARB) dengan anjlok 9,88% ke posisi Rp 9.125 per saham, Kamis (30/5).
Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat melihat, penurunan IHSG ini tidak terdampak dari fluktuasi rupiah. Menurutnya fluktuasi rupiah saat ini masih dalam batas wajar.
"Penurunan IHSG ini terdampak besar dari saham BREN," ujar Teguh kepada Kontan.co.id, Kamis (30/5).
Baca Juga: Wall Street Turun Setelah Data Ekonomi Dirilis Lebih Rendah
Teguh memperkirakan, penurunan saham BREN hingga 10% ini masih akan berlanjut hingga satu bulan ke depan. Seperti yang diketahui, ketika suatu saham masuk dalam papan pemantauan khusus maka mekanisme perdagangannya akan berganti menjadi full periodic call auction dari continuous auction.
"Selama maksimal satu bulan ke depan mekanisme perdagangan BREN akan terus seperti ini, akan turun 10% per harinya, dan itu juga akan terus menggerus IHSG," ungkap dia.
Begitu juga dengan saham-saham lainnya, menurut Teguh juga akan mengalami penurunan. Ia menyebutkan saham-saham seperti ASII, BBRI, BBNI, BBRI akan turun. Hal itu berdampak pada terus tergerusnya IHSG hingga satu bulan ke depan.
"Hampir pasti IHSG ini akan turun sampai di bawah 7.000," ucapnya.
Baca Juga: Tekanan Jual Melanda Pasar Saham, Investor Bisa Akumulasi Beli Perlahan
Teguh memprediksi IHSG dapat terus terkoreksi hingga e level 6.700-6.800. Hal itu menurut Teguh murni disebabkan oleh penurnan saham BREN. Menurutnya tidak ada faktor lainnya seperti permasalahan ekonomi ataupun pelemahan rupiah.
Meski begitu, Teguh masih melihat peluang adanya peningkatan pada saham-saham lainnya. Meski saat ini saham sejumlah emiten seperti ASII, BBRI, BBNI juga menurun, namun secara fundamental masih sangat positif.
"Artinya pada saat-saat tertentu saham seperti ASII, BBRI, BBNI itu masih bisa naik meski BREN terus menurun sebulan ke depan," jelas Teguh.
Teguh menambahkan, saham-saham seperti BBRI, BBNI, ASII saat ini justru sangat menarik untuk dikoleksi. Dengan kondisi saat ini yang cenderung menurun artinya valuasinya semakin murah namun tetap dengan fundamental perusahaan yang kuat.
"Saham-saham tersebut justru menarik untuk dibeli saat ini, dan memang untuk saat ini kita tidak akan beli BREN," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News