kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Dibayangi Sentimen Global dan Domestik


Senin, 25 Juli 2022 / 17:17 WIB
IHSG Dibayangi Sentimen Global dan Domestik
ILUSTRASI. Senin (25/7) IHSG ditutup melemah 0,41% ke level 6.858,41.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut dipengaruhi oleh sejumlah sentimen global maupun domestik. Dari global, pekan ini ada pengumuman produk domestik bruto Amerika Serikat (AS) serta Federal Open Market Committee (FOMC) meeting.

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan IHSG masih cenderung volatile dalam jangka pendek, namun tetap ada ruang untuk terjadi kenaikan sejalan dengan sentimen positif dari dalam negeri.

Menurutnya, penguatan harga komoditas yang terjadi pada pekan lalu, optimisme rilis data pertumbuhan ekonomi domestik 2022, dan terkendalinya inflasi domestik juga dapat mendorong bursa saham dalam negeri.

"Bursa Indonesia menarik. Outlook pertumbuhan ekonomi yang positif dan inflasi yang terkendali menjadi salah satu pendorongnya," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (25/7).

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat ke Rp 14.992 per Dolar AS Hari Ini (25/7)

Hal tersebut tercermin dari rilis data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dimana realisasi investasi Indonesia mencapai Rp 584,6 triliun atau naik 32% pada paruh pertama 2022.

Selain itu, musim rilis laporan keuangan dan realisasi kinerja emiten yang masih tumbuh positif di semester pertama tahun ini juga menjadi penopang IHSG, terutama emiten yang bergerak di sektor komoditas seperti batubara.

Baca Juga: IHSG Turun 0,41% ke 6.858 pada Senin (25/7), Sektor Teknologi Anjlok Paling Dalam

"Untuk kombinasi sentimen eksternal dan domestik menurut kami sudah priced in. Memang dari eksternal lebih dominan katalis negatif, terutama berkait tensi geopolitik, potensi krisis pangan, pengetatan kebijakan moneter, dan kenaikan inflasi," papar Wisnu.

Dalam sebulan ke depan, Wisnu memprediksi IHSG akan cenderung menguat dalam range 6.800-7.050. Adapun sektor yang menarik untuk saat ini ada dari sektor keuangan, infrastruktur, dan sektor energi.

Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (25/7) IHSG ditutup melemah 0,41% ke level 6.858,41.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×