Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertepatan dengan aksi demo yang dilakukan mahasiswa sejak kemarin (23/9) hingga hari ini, Selasa (24/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,11% pada Selasa ini ke level 6.137,61. Tak hanya IHSG, rupiah juga melemah 0,2% ke level Rp 14.114 per dolar AS.
Analis Jasa Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai, pelemahan IHSG dan rupiah tersebut berkaitan dengan aksi mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. "Karena jika kestabilan keamanan terganggu, investor akan berpikir untuk keluar," jelas Chris kepada Kontan.co.id, Selasa (24/9).
Asal tahu saja, IHSG tidak beranjak dari zona merah sejak Kamis pekan lalu (19/9). Pada saat itu, IHSG berada di level 6.244,47 atau telah melemah 0,51% dibanding hari sebelumnya. Adapun per hari ini, terjadi aksi jual asing di pasar reguler sebanyak Rp 993,75 miliar. Sementara di keseluruhan pasar sebanyak Rp 773,16 miliar.
Baca Juga: Investor mencemaskan ekonomi Indonesia, performa IHSG terburuk di kawasan Asia
Chris melihat pelemahan IHSG dan rupiah masih akan terus terjadi hingga kondisi dalam negeri kondusif.
Hal serupa juga disampaikan Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee. Menurutnya IHSG masih akan mengalami tekanan mengingat masih adanya tekanan global maupun dari dalam negeri.
"Kita akan tunggu beberapa hari ini sampai masalah RUU selesai, dan dari global seperti perang dagang serta Brexit. IHSG akan rebound setelah masalah RUU selesai dan tentu menunggu masalah Brexit," jelas Hans.
Saat ini yang menjadi perhatian para investor adalah soal RUU Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP). Pasalnya substansi RUU KUHP terlalu jauh mengatur ranah pribadi masyarakat.
"UU nya agak sedikit kurang baik karena substansi mengganggu kepentingan publik. Tetapi kalau demonya tidak terlalu mengkhawatirkan," jelas Hans Kwee.
Baca Juga: Net sell hampir Rp 1 triliun, asing kabur karena banyak demonstrasi