kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Bisa Kembali Tembus ke Level 7.000, Cermati Faktor dan Saham Penggeraknya


Selasa, 18 Oktober 2022 / 19:28 WIB
IHSG Bisa Kembali Tembus ke Level 7.000, Cermati Faktor dan Saham Penggeraknya
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali ke atas level 7.000


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Azis yang juga melihat potensi IHSG kembali menembus level 7.000 pada bulan Oktober ini. Catatan Azis, proyeksi itu dimungkinkan jika laporan keuangan kuartal ketiga dari emiten bigcaps masih pada level ekspektasi pasar.

"Jika di bawah ekspektasi pasar, maka IHSG masih cenderung bergerak di bawah level 7.000," imbuh Azis.

Hingga akhir tahun 2022, Azis memprediksi IHSG akan berada di level 7.000 - 7.300. Pelaku pasar mesti mempertimbangkan kondisi pasar global, terutama inflasi Amerika Serikat dan suku bunga The Fed.

"Selain itu pelemahan pada rupiah juga perlu diperhatikan karena bisa mengganggu psikologis pasar," sebut Azis.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, rilis kinerja kuartal ketiga akan menggambarkan sejauh mana prospek dan daya tahan emiten di Indonesia terhadap situasi global dan makro ekonomi saat ini.

"Apabila rilis keuangan positif, ini akan semakin mendorong minat untuk investor asing masuk ke dalam pasar kita dan tetap berinvestasi dalam emiten yang ada di IHSG," ujar Nico.

Baca Juga: Blibli (BELI) Suntuk Modal Rp 1,3 Triliun ke GOTO, Ini Alasannya

Prediksi Nico, IHSG pada bulan Oktober ini akan berada di rentang 6.750 - 6.900. Sedangkan hingga akhir tahun berada di area 7.350.

Mengingat kondisi yang tidak menentu saat ini, Nico menyarankan agar pelaku pasar mencermati toleransi risiko dengan jenis investasinya. Lalu, di tengah volatilitas pasar, durasi investasi juga mesti dicermati.

Rekomendasi Saham

Secara sektoral, Nico menjagokan emiten infrastruktur, perbankan, dan energi. "Volatilitas sedang tinggi, pilihlah saham berfundamental bagus. Jika tidak suka volatilitas, jangka panjang merupakan pilihan yang tepat untuk saat ini," terang Nico.

Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono menambahkan, selain memilih saham dengan fundamental apik, lirik emiten yang diuntungkan dari penurunan harga komoditas. "Juga yang memiliki utang rendah, terutama exposure ke utang dolar AS," imbuh Agus.

Agus menyodorkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) untuk dilirik sebagai pilihan investasi.

Sementara itu, Azis memberikan rekomendasi untuk saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan potensi upside antara 10%-15%.

 

Sedangkan Wawan menyarankan agar memanfaatkan momentum koreksi untuk buy on weakness pada sektor keuangan, energi dan infrastruktur telekomunikasi.

Di sektor keuangan, Wawan menjagokan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Di sektor energi Wawan memilih ADRO, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Untuk emiten telekomunikasi, Wawan menyodorkan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×