kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

IHSG Betah di Level 7.000, Intip Rekomendasi Saham Hingga Akhir Mei 2025


Jumat, 23 Mei 2025 / 19:45 WIB
IHSG Betah di Level 7.000, Intip Rekomendasi Saham Hingga Akhir Mei 2025
ILUSTRASI. IHSG ditutup menguat 0,66% ke level 7.214,16 pada Jumat (23/5) dengan net buy asing capai Rp 589,18 miliar


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% ke level 7.214,16 pada Jumat (23/5). IHSG sudah berada di atas level 7.000 selama tujuh hari bursa. 

Kenaikan IHSG didorong oleh net buy asing sebesar Rp 589,18 miliar. Dalam sebulan terakhir, investor asing mencatat net buy senilai Rp 2,99 triliun di seluruh pasar. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan secara teknikal, pergerakan IHSG masih berada dalam fase uptrend dan penguatan sudah mencapai target minimalnya di 7.218. 

“Namun demikian, kami mencermati akan adanya penguatan yang relatif terbatas dan terjadinya divergence pada indikator MACD,” jelasnya kepada Kontan, Jumat (23/5). 

Baca Juga: IHSG Tembus 7.200, BBRI, ANTM, BBCA Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (23/5)

Herditya bilang kenaikan IHSG sejalan dengan penguatan nilai tukar rupiah. Rupiah pasar spot ditutup menguat 0,68% pada Jumat (23/5) ke posisi Rp 16.218 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi memproyeksikan nampaknya masih agak berat bagi IHSG untuk menembus level 7.500 di akhir Mei. 

“Mengingat pergerakan IHSG per Jumat (23/5) sudah mulai terbatas dalam beberapa waktu terakhir dan valuasi IHSG juga sudah tidak murah hampir 16 kali PE,” kata dia. 

Wafi memproyeksikan sampai akhir Mei 2025, IHSG akan lebih stabil di kisaran 7.200–7.300. Menurutnya, investor masih akan mempertahankan perkembangan negosiasi tarif AS. 

Di tengah penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI), Wafi menilai sektor yang sensitif dengan suku bunga seperti bank, properti, teknologi dan semen masih menarik. 

Selain itu, lanjut Wafi, sektor komoditas, terutama metal dan CPO juga masih menarik dicermati di tengah antisipasi hasil negosiasi tarif antara China dan AS. 

 

“Sektor konsumer juga masih bisa diperhatikan sebagai salah satu sektor yang defensif dan memiliki performa yang baik,” ucapnya.

Adapun saham pilihan Wafi jatuh pada BMRI, ANTM, LSIP, KLBF, INDF dan AMRT. Sementara saham pilihan Herditya jatuh pada BRIS, MBMA dan HRTA.

Selanjutnya: Punya Simpanan Carbon Terbesar di Asia Pasifik, Bahlil Ajak K3S Gabung ke Bisnis CCS

Menarik Dibaca: Catat Kinerja Positif, XRP dan ETH Jadi Altcoin Potensial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×