Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (5/3).
Kemarin, Selasa (4/3), IHSG ditutup merosot 139,25 poin atau longsor 2,14% ke level 6.380,40 di akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus melihat, tertekannya IHSG kemarin disebabkan oleh dampak dari diberlakukannya tarif impor Amerika Serikat (AS).
“China akhirnya membalas kebijakan itu dengan menaikan tarif impor terhadap AS sebesar 15% mulai minggu depan,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/3).
Baca Juga: IHSG Ambrol Lagi, Ini Alasan Investor Asing Hengkang dari Pasar Modal Indonesia
Hari ini, IHSG diperkirakan akan rebound dan menguat di rentang 6.400-6.480 di awal perdagangan. Setelahnya, IHSG akan kembali melanjutkan koreksi. Pergerakan IHSG hari ini ada di level support 6.320 dan resistance 6.450.
“Untuk saat ini wait and see dulu saja,” ungkapnya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat, IHSG rawan melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini.
Fokus pasar akan tertuju pada rilis data Services Purchasing Managers Index (PMI) di beberapa negara hari ini.
Dari Amerika, pasar mengantisipasi rilis data ISM Services PMI bulan Februari 2025 yang diperkirakan terjaga di zona ekspansif 52,9. Hal itu menandakan bahwa aktivitas sektor jasa di Amerika relatif stabil.
Dari kawasan Eropa, pasar mengantisipasi rilis data HCOB Services PMI Final bulan Februari 2025 di Jerman dan kawasan UE yang diperkirakan mengalami penurunan dari realisasi bulan sebelumnya.
“Kondisi tersebut menandakan bahwa aktivitas sektor jasa di Jerman dan Euro Area sedang melemah, namun masih berada pada zona ekspansif,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/3).
Baca Juga: Bursa Saham Masih Goyah Karena Ekonomi Lemah
Dari regional, pasar mengantisipasi rilis data Jibun Bank Services PMI Final bulan Februari 2025 di Jepang yang diperkirakan sedikit meningkat ke level 53,1 dari level 53 di Januari 2025.
Sementara, rilis data Caixin Services PMI bulan Februari 2025 di China diperkirakan turun ke level 50,8 dari level 51 di Januari 2025.
“Kedua data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa di Jepang dan China masih relatif terjaga di zona ekspansif,”
IHSG pun hari ini diprediksi bakal bergerak di level support 6.300 dan resistance 6.500, dengan pivot di 6.400.
Alrich menyarankan investor untuk melirik pergerakan saham INDF, JPFA, MAPI, ACES, dan PTRO pada perdagangan hari ini.
Selanjutnya: Begini Prospek Bisnis Komponen Otomotif Nasional pada 2025
Menarik Dibaca: 30 Ucapan HUT Kostrad Ke-64 Tahun Untuk Caption Sosmed Tanggal 6 Maret Nanti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News