Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di akhir pekan, Jumat (13/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,04% di level 5.924,12. Sepanjang pekan ini, IHSG baru naik 0,32%. Total aksi jual investor asing mencapai Rp 1,34 triliun.
Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan, sepekan ini, IHSG memang bergerak fluktuatif. Kejatuhan IHSG sebelumnya dipicu oleh aksi profit taking pelaku pasar, terutama pada saham-saham BUMN. "Tekanan dipengaruhi aksi jual investor asing," kata dia, kemarin.
Pada pekan depan, Rio mengatakan, IHSG berpotensi mencetak rekor baru di level 5.975. Ada beberapa sentimen penggerak IHSG. Misalnya pelantikan Gubernur DKI dan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2017.
Muhamad Alfatih, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, mengatakan, pasar juga tengah menanti rilis laporan keuangan emiten, cadangan devisa dan pengaruh harga komoditas. "Faktor yang masih jadi tanda tanya adalah belanja pemerintah yang sangat terkait dengan penerimaan pajak. Kalau penerimaan pajak tidak tercapai, belanja pemerintah akan dikurangi," kata Alfatih.
Ia memperkirakan, IHSG berpotensi melemah pada awal pekan depan dan akan naik di akhir pekan. Tapi secara umum IHSG cenderung menguat dengan rentang perdagangan di 5.850-5.950.
Lalu, Rio memperkirakan, IHSG akan bergerak fluktuatif cenderung menguat pada kisaran 5.888-5.980. Menurut Rio, ada beberapa saham yang layak dicermati pada pekan depan. Di antaranya saham dari sektor infrastruktur dan barang konsumsi, seperti WSBP, WSKT, PPRO, PTPP, WIKA, WTON. Ia juga merekomendasikan INDF, UNVR, dan ICBP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News