kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pekan depan IHSG berpeluang cetak rekor


Jumat, 13 Oktober 2017 / 19:26 WIB
Pekan depan IHSG berpeluang cetak rekor


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (13/10) ditutup melemah 0,04%. Indeks bertengger pada level 5.924,12.

Sedangkan selama sepekan sebelumnya, indeks sempat terkoreksi cukup dalam pada Rabu (11/10). Selama lima hari itu, tercatat indeks mengalami net sell asing sebesar Rp 1,34 triliun.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan sepanjang sepekan IHSG bergerak fluktuatif. Pada akhirnya, indeks berhasil ditutup di atas level psikologis 5.900 menuju 5.924.

"Lima hari perdagangan bursa Indonesia bergerak pada kisaran 5.861-5.949," ujar Rio kepada Kontan.co.id, Jumat (13/10).

Sementara itu, kejatuhan IHSG sebelumnya dipicu oleh aksi profit taking dari pelaku pasar. Rio mengatakan, hal tersebut terjadi pada saham-saham BUMN antara lain TLKM, PGAS, WSBP, WSKT, PTPP, WIKA, dan WTON.

"Rata-rata tertekan dipengaruhi aksi jual investor asing," lanjutnya.

Aksi ambil untung oleh asing tersebut dipengaruhi oleh sentimen negatif dari emiten. Sedangkan pada TLKM mulai tertekan profit taking setelah level tertinggi 4.680. Sedangkan PGAS tertekan kekhawatiran kinerja emiten kuartal III-2017 yang di bawah estimasi.

Sedangkan WSBP, WSKT, PTPP, WIKA dan WTON terkena arus profit taking investor asing yang melalukan aksi jual bersih. Sementara sektor rokok GGRM dan HMSP masih khawatir akan rencana kenaikan cukai rokok, sebab hal tersebut berpotensi melemahkan pendapatan mendatang.

Pada pekan depan, ada beberapa sentimen yang akan memberikan pengaruh terhadap IHSG. Antara lain, pelantikan Gubernur DKI dan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2017.

"Saham-saham yang menarik adalah infranstrukur dan consumer good seperti WSBP, WSKT, PPRO, PTPP, WIKA, WTON. Lalu ada INDF, UNVR, dan ICBP," lanjutnya.

BI rate pada pekan depan juga akan memberikan peluang pada sektor properti. Rio memperkirakan, indeks bergerak fluktuatif naik pada kisaran 5.888-5.980. "Pekan depan, IHSG berpeluang cetak rekor baru level 5.975," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×