kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

IHSG Bakal Bergerak Volatil Imbas Sentimen Global


Senin, 07 April 2025 / 17:16 WIB
IHSG Bakal Bergerak Volatil Imbas Sentimen Global
ILUSTRASI. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dibuka kembali pada Selasa (8/4), usai masa libur panjang Lebaran 2025.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dibuka kembali pada Selasa (8/4), usai masa libur panjang Lebaran 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak volatil.

Sebagai pengingat, IHSG sebelum libur lebaran atau tepatnya Kamis (27/4) berada di level 6.510,62, menguat tipis 0,59% dalam sehari perdagangan. Namun, secara tahun berjalan, IHSG anjlok 8,04%.

Sejumlah sentimen diprediksi akan memengaruhi arah pergerakan IHSG saat pasar kembali aktif. Salah satu tekanan utama datang dari meningkatnya tensi perang dagang, menyusul kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). 

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menyebut, negara emerging market seperti Indonesia sangat rentan terhadap dinamika global sejak pekan lalu, karena masih tingginya peran investor asing.

"Selain itu, kami akan sangat mewaspadai tekanan terhadap nilai tukar," kata Rully kepada Kontan, Senin (7/4).

Baca Juga: Arah IHSG Usai Libur Panjang, Bakal Memerah?

Ia membandingkan situasi saat ini dengan kondisi tahun 2018, ketika Presiden Donald Trump pertama kali menerapkan tarif impor terhadap China. Menurutnya, dampak kebijakan kali ini bisa lebih berat.

"Dampak saat ini akan jauh lebih buruk sepertinya, karena Indonesia termasuk salah satu negara yang dikenakan tarif cukup besar," jelasnya.

Rully memperkirakan pasar saham akan tetap volatile sepanjang kuartal II-2025, dengan rentang pergerakan IHSG di kisaran 6.000 hingga 7.000. 

Rullya juga memproyeksikan, hari pertama setelah libur panjang, tekanan terhadap IHSG masih akan sangat tinggi.

"Saat ini sendiri kami tidak merekomendasikan saham, setidaknya kami harus melihat perkembangan dalam sepekan ini, terutama aktivitas asing," ujarnya.

Baca Juga: Bursa Saham Asia Rontok, Begini Prediksi Arah IHSG pada Selasa (8/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×