kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

IHSG ambles jadi momentum yang tepat menadah saham-saham big caps


Kamis, 10 September 2020 / 19:47 WIB
IHSG ambles jadi momentum yang tepat menadah saham-saham big caps
ILUSTRASI. Sejak awal tahun, IHSG merosot 22,35%. Investor bisa memanfaatkan penurunan dengan menadah saham-saham kapitalisasi besar


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pengumuman pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid kedua oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung ambles 5,01% ke level 4.891,461 pada penutupan perdagangan Kamis (10/9).

Pelemahan ini membuat koreksi IHSG menjadi semakin dalam. Sejak awal tahun, IHSG merosot 22,35% dan dalam waktu tiga bulan IHSG telah melemah 1,14%.

Namun, Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi menilai, koreksi yang menimpa IHSG hari ini menjadi menjadi momentum yang tepat untuk menyerok saham-saham bluechips seiring dengan koreksi yang terjadi di saham-saham tersebut. Aqil merekomendasikan beli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di harga Rp 28.450–Rp 29.975, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 3.080-Rp 3.350, dan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan harga Rp 6.875–Rp 7.875.

“Untuk penurunan IHSG yang signifikan ini memang menarik untuk membeli saham big caps,” ujar Aqil, Kamis (10/9).

Baca Juga: Ini sektor yang bakal untung dan buntung akibat PSBB

Hari ini, ketiga saham tersebut memang turun cukup dalam. Mengutip RTI, harga saham BBCA merosot 6,97% alias mentok di auto rejection bawah (ARB) ke level Rp 29.050. Sementara saham BBRI terkoreksi hingga 6,74% juga di ARB ke level Rp 3.180 dan saham INDF terkoreksi 4,29% ke level Rp 7.250.

Bukan hanya masalah harga yang sudah terdiskon, investor juga perlu mencermati aspek kinerja dan fundamental dari emiten yang bersangkutan. Ketiga emiten kelas kakap ini masih mencatatkan laba bersih meski memang turun dari tahun lalu.

Baca Juga: Pengetatan PSBB, level stabil rupiah bergeser ke Rp 15.000 per dolar AS

Laba bersih BBCA pada paruh pertama tahun ini turun 4,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 12,24 triliun. Namun, laba bersih INDF berhasil naik 11,7% secara yoy  menjadi sebesar Rp 2,8 triliun.

Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, momen pelemahan IHSG saat ini kemungkinan masih akan berlanjut untuk beberapa hari ke depan. Tapi dia memperkirakan penurunan tidak akan terlalu lama seperti koreksi yang terjadi pada bulan Maret lalu.

Koreksi yang terjadi saat ini juga karena terjadinya aksi jual panik (panic selling) pasar akibat pemberitaan pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Sehingga, investor pun diimbau untuk tidak menyia-nyiakan momentum ini untuk menyerok saham-saham berkapitalisasi pasar tinggi, selagi IHSG sedang terkoreksi.

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah lagi pada Jumat (11/9), ini saham-saham yang dapat dicermati

Hendriko pun merekomendasikan investor untuk berburu saham-saham big caps bervaluasi murah, yang utamanya harganya terkoreksi dalam seperti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Astra International Tbk (ASII). “Saham-saham tersebut bisa dibeli dengan memanfaatkan pelemahan saat ini,” ujar Hendriko, Kamis (10/9).

Aqil memperkirakan masih ada sejumlah sentimen yang mampu mengangkat IHSG, seperti kemajuan perkembangan kasus Covid-19, perkembangan vaksin, serta stimulus yang digelontorkan pemerintah. Untuk perdagangan besok, Aqil memperkirakan IHSG melanjutkan pelemahan dengan menguji level support di 4.818. Jika level tersebut belum tertembus, maka potensi penguatan IHSG cenderung terbatas di level resistance 4.965. 

Baca Juga: PSBB turut membatasi potensi penguatan rupiah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×